Meskipun keadaan gelap ini hanya berlangsung sebentar saja, kurang lebih hanya 5 menit saja, namun sudah cukup dapat menimbulkan keterkejutan-keterkejutan bagi setiap makhluk yang mengalaminya. Binatang-binatang yang biasanya tidur di malam hari terkejut dan mengikuti nalurinya menyangka hari sudah mulai malam sehingga bergegas-¬gegas pulang ke kandang. Sebaliknya, binatang-binatang yang terbang malam untuk mencari makan semuanya mulai beterbangan untuk mencari makan. Demikian pula halnya dengan tumbuh-tumbuhan, semuanya melakukan kebiasaan-¬kebiasaan sesuai dengan keadaan gelap seperti ini. Kita pun makhluk yang dikaruniai akal oleh Allah swt melakukan berbagai macam perbuatan untuk mengatasi kegelapan akibat matahari tertutup bulan seperti sekarang ini.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah. Peristiwa seperti inilah yang dikenal dengan istilah gerhana. Gerhana yang kita alami sekarang ini adalah gerhana matahari total -karena seluruh bagian piringan matahari tertutup oleh piringan bulan. Akibatnya, ada wilayah permukaan bumi yang betul-betul gelap karena bayang-bayang inti bulan yang gelap menutupi wilayah permukaan bumi tersebut. Di bagian wilayah permukaan bumi ini terjadi apa yang kita sebut dengan gerhana matahari total. Sementara itu, pada bagian permukaan bumi lainnya tidak mengalami keadaan demikian melainkan hanya remang-remang. Di bagian wilayah permukaan bumi ini terjadi apa yang kita sebut dengan gerhana matahari sebagian.
Di benak kita muncul pertanyaan. Apa sesungguhnya yang terjadi di balik peristiwa alam yang menakjubkan ini? Apakah peristiwa ini hanya sekali saja terjadi di atas dunia ini atau justru terjadi berulang kali? Hikmah-hikmah apa saja yang dapat kita petik dari peristiwa ini?
Dahulu kala banyak orang telah keliru dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ada yang menyangka bahwa gerhana terjadi karena matahari atau bulan ditelan oleh raksasa. Karena itu mereka memukul-mukul kentongan, lesung, dan benda lain yang menimbulkan bunyi nyaring, untuk menimbulkan bunyi-bunyi yang gaduh dengan tujuan agar raksasa yang menelannya menjadi takut dan mau memuntahkan matahari atau bulan yang telah ditelannya. Kaum muslimin pada masa Rasulullah saw masih hidup, juga pernah mempunyai anggapan yang keliru tentang gerhana matahari yang terjadi waktu itu. Atas kehendak Allah swt, pada saat itu bersamaan dengan wafatnya Ibrahim putra Rasulullah saw terjadi pula gerhana matahari. Oleh sebab itu, ada sebagian sahabat yang menyangka bahwa gerhana matahari yang terjadi saat itu terjadi akibat wafatnya Ibrahim.