PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr M. Saad Ibrahim mewanti-wanti kader partai politik yang menjadi bagian dari representasi politik umat Islam bisa menjaga kebersihannya. Minimal tidak bersentuhan dengan kasus hukum atau tertangkap KPK.
Pesan itu disampaikan oleh Saad ketika menerima Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kesejahteraan Sesjahtera (PKS) Jatim datang bersilaturrahmi ke Gedung Muhammadiyah Jatim, Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Jumat (25/1/19).
Saad mengatakan, sebagai bagian dari representasi politik umat Islam, maka PKS harus bisa menjaga kebersihannya.
“Sudah cukup bagi Muhammadiyah, para politisi PKS khususnya, yang merupakan representasi umat Islam itu bersih, dan tidak tertangkap KPK,” katanya
Sebab, menurut Saad, Islam adalah agama yang memandang politik kekuasaan sebagai sesuatu yang sakral. Sebagaimana pandangan dari Imam Al Mawardi Al-Imamah maudu’atu li khilafat al-nubuwwah fi hisarat al- din wa siyat al-dunya”.
“Jadi khalifatul nubuwwah itu tentu sesuatu yang suci atau sesuatu yang sakral,” paparnya.
Oleh karena itu, Dosen Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berharap, seluruh komponen partai politik yang berada di garis Islam harus bisa menjaga kebersihannya. “Para politisi partai Islam haruslah bersih. Itu saja cukup,” tuturnya.
Saad pun bersyukur, Muhammadiyah terbilang mandiri dalam segala hal karena memiliki banyak amal usaha di bidang pendidikan, kesehatan dan lainnya.
“Insyaallah, kalau Muhammadiyah sudah dicukupi secara materi oleh Allah SWT sehingga bisa bersikap dan berpijak di kaki sendiri. Semoga itu selalu terjaga,” ungkapnya.
Saad tak lupa menyampaikan terimah kasih atas kehadiran DPW PKS Jatim yang bersilaturrahmi ke kantor Muhammadiyah Jatim. “Saya sampaikan terima kasih atas kesediaan bersilaturrahmi,” ujarnya.
Adapun pertemuan tersebut dihadiri oleh adalah Sekretaris PWM Jatim Ir Tamhid Masyhudi, Dr dr Sukadiono (Bendahara), Dr Biyanto (Wakil Sekretaris) dan tiga Wakil Ketua PWM Jatim yaitu Drs Nur Cholis Huda MA, Prof Dr Thohir Luth, dan Prof Achmad Jainuri.
Sementara dari pihak DPW PKS Jatim yang hadir adalah Arif Hari Setiawan (Ketua) dan Ahmad Jabir (Wakil Ketua) beserta pengurus DPW PKS Jatim lainnnya.
Ahmad Jabir menyampaikan, peran partai politik representasi dari umat Islam masih sangat kurang di Indonesia. Oleh karena itu, butuh terus dikuatkan dengan dukungan masif dari umat Islam.
“Sekarang ini, kahadiran dan keberdaan partai representsi umat Islam masih kurang signifikan. Nah, mudah-mudahan dengan nomor dua (pasangan Prabowo-Sandi) yang kita dukung ini bisa jadi, maka peran politik umat Islam akan semakin kuat,” harapnya
Ia kemudian, menceritakan tentang Koalisi Merah Putih (KMP) yang pernah terbangun dalam Pilpres 2014 dengan melibatkan banyak partai representasi umat Islam untuk mengimbangi partai penguasa.
“Sayangnya koalisi yang awalnya terdiri dari banyak partai representasi umat Islam itu kini hanya bersisa dua saja. Baru ketika mau Pemilu bertambah lagi. Nah, itulah fakta sejarahnya,” ucapnya. (Aan)