PWMU.CO-Menjelang Ujian Nasional (UN) pada April mendatang, siswa-siswi kelas XII SMA Muhammadiyah 2 Pucang Surabaya (Smamda) mengikuti acara Pemantapan Spiritual di Kantor PWM Jawa Timur Jalan Kertomenanggal, Sabtu (26/1/2019).
Pemantapan Spiritual dipandu oleh motivator Rua Zainal Fanani. Dalam materinya, ia memberikan Training for Excellent Life dengan tema Sukses dengan Motivasi Spiritual (SMS).
Zainal, sapaan akrabnya, menyampaikan materi untuk menyiapkan mental para siswa dalam menghadapi UN. Dia juga meyakinkan siswa menyiapkan masa depan.
“Gunakan kata justru untuk meraih suksesmu,” ucap Zainal. “Misalnya, saya miskin justru saya harus sukses, saya bodoh justru saya harus sukses, pokoknya gunakan justru… justru… justru…,” tegas pria kelahiran Semarang tahun 1962 ini.
Motivator asal Yogyakarta itu juga memberikan contoh-contoh orang sukses yang dimulai dari nol, bukan dari harta orang tua. Ada Elang Gumilang, BJ Habibie, Dahlan Iskan, Oprah Winfrey, Hellen Keller, dan lainnya.
Ia juga menayangkan video inspiratif seorang anak petani yang menulis seratus target mimpi-mimpinya dan berhasil mewujudkannya. “Hanya langit yang menjadi batasannya, sukses itu harus bukan ingin,” terangnya.
Motivasi itu diberikannya agar para siswa dapat meraih kesuksesannya dan mampu mempersembahkan hasil terbaiknya kepada orang yang dicintai.
Alumnus Fakultas Hukum UGM ini juga meminta para siswa menuliskan mimpi-mimpinya di kertas yang kemudian siswa diajak merenung sebagai bentuk introspeksi diri.
Para siswa diminta memejamkan mata diajak membayangkan raut wajah orangtuanya pada saat mereka kecewakan, hingga akhirnya orangtua memaafkan dan ridho atas keinginan anak untuk menapaki masa depan.
Sontak isak tangis pun terdengar dari para siswa dan orang tua siswa yang hadir. Di akhir perenungan, Zainal meminta seluruh para siswa mendatangi orangtuanya untuk meminta maaf atas segala hal yang pernah membuat orang tuanya kecewa. Isak tangis pun tambah pecah, para siswa memeluk dan sungkem kepada orangtuanya masing-masing.
Kepala Smamda Astajab mengatakan, acara pemantapan spiritual ini untuk memberikan bekal agar siswa kuat, penuh dengan keimanan, ketakwaan dalam menghadapi ujian. Mulai dari perkara ujian kecil seperti ujian-ujian sekolah sampai ke persoalan ujian hidup yang besar.
Siswa siswi terkesan dengan acara ini. Dengan gaya interaktif dan sering melontarkan candaan, Zainal Fanani mampu menyedot perhatian siswa.
Seperti yang disampaikan Anisa Dinar kelas XII MIPA 2. “Bagus banget, awalnya udah punya pikiran males buat datang karena udah membayangkan pasti ngebosenin ternyata nggak sama sekali malah buat aku lupa sama HP,” ucapnya.
“Narasumbernya juga bisa ngasih keyakinan kalau kita bisa meraih mimpi dan bisa buat kita inget perjuangan-perjuangan orangtua kita,” tuturnya.
Para orangtua juga memiliki kesan tersendiri di acara spiritual ini. “Acara ini memberikan motivasi tinggi jadi anak-anak punya tekad. Bagus acaranya menyentuh. Saya ridho semoga Allah juga ridho segala usaha yang dilakukan anak saya untuk mewujudkan cita-citanya,” ungkap Hindjati, ibunda Akmal Zidan kelas XII MIPA 4.
Hal sama juga disampaikan Ir H Rachmat Ardji Wardana, ayahanda Zahra Ramadhani Wardana kelas XII MIPA 1. Menurutnya, acara ini sangat luar biasa. Ia mengikuti dari awal sampai akhir. “Tidak hanya siswa saja yang dimantapkan secara spiritual, tetapi orang tua juga,” tandasnya. (Masitha)