PWMU.CO-Pimpinan Cabang Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah Panceng Gresik mengadakan pengajian rutin Triwulan, Jumat (1/2/2019). Kali ini bertempat di Masjid Al Furqon Petung dihadiri 300 anggota.
Pengurus PRA Petung Tutik menyampaikan Ranting Petung paling sedikit anggotanya sehingga dana yang dikumpulkan juga tidak banyak. ”Jamuannya ala kadarnya. Monggo barangkali ada ranting besar yang dananya banyak sehingga bingung mau dibuat apa, Petung siap menerima,” kata Tutik yang membuat hadirin tertawa.
Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Panceng Mazidah Hurunin MPdI mengatakan, dana bukan segalanya. Jika ada niat dan kemauan yang kuat dari seluruh anggota maka kegiatan apapun akan terlaksana dengan baik.
”Bismillah meski dengan jumlah anggota sedikit tapi punya niat dan kemauan yang tinggi, insya Allah semuanya bisa berjalan dengan baik dan semoga bisa bertambah anggotanya,” tutur Mazidah.
Hadir sebagai pembicara kali ini Ustadzah Ida Nur Rohmawati LC MHi dari Sidoarjo. Dia membahas kiat mencerdaskan anak secara intelektual, emosional, spritual dengan Alquran.
”Ibu, hari ini Jumat. Ingat ada amalan yang jika kita kerjakan maka akan disinari cahaya hingga dua Jumat, yaitu membaca surat Al Kahfi,” katanya mengawali ceramah.
Selain itu, sambungnya, ada lagi surat Al Mulk yang jika kita baca sebelum tidur maka akan terhindar dari siksa kubur. ”Oleh karena itu, kenalkan anak dengan lantunan ayat suci Alquran bukan dengan lagu-lagu dangdut untuk mencerdaskan anak,” tambahnya.
”Semua anak terlahir dalam keadaan suci. Orangtuanya yang menjadikannya Islam, Nashrani atau Majusi. Maka didiklah anak dengan baik,” tandas pengasuh rumah tahfidh balita di Masjid Al Furqon Petung.
Anak adalah amanah, ujarnya. ”Maka harus dijaga dengan baik perkembangannya, baik intelektual, spritual maupun emosionalnya,” terang alumnus Gontor ini. ”Jauhkan anak dari gadget. Karena anak yang kecanduan gadget, pergaulan sosialnya kurang dan lebih mudah emosi,” paparnya lagi.
Di menerangkan, generasi Qurani para ulama lahir ketika Alquran menjadi yang pertama dan utama. Maka didiklah anak-anak untuk menjadi hafidh dan hafidhoh. (Afi)