PWMU.CO – Ketua MPR Republik Indonesia Zulkifli Hasan mengajak Pemuda Muhammadiyah ikut serta merawat kesadaran berbangsa dan bernegara demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ajakan itu disampaikan Zulhas—sapaan karibnya—dalam perhelatan Musyawarah Wilayah (Musywil) XVI Pemuda Muhammadiyah Jatim di Graha ITS Surabaya, Jumat (8/2/19).
Zulhas mengatakan, kemerdekaan bangsa Indonesia sejatinya tidak bisa dilepaskan dari peran besar umat Islam. Selain ikut adil melawan dan mengusir penjajah, umat Islam juga ikut menyusun dasar negara yaitu Pancasila.
“Umat Islam telah berkorban banyak demi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” katanya.
Ia menyebutkan, para ulama yang diwakili oleh Ki Bagus Hadikusuma dan lainnya bahkan rela mengalah demi menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia.
“Ketika penyusunan Pancasila, para ulama rela menghapus tujuh kata di Piagam Jakarta. Jadi tidak mungkin ulama dan umat Islam itu anti-Pancasila. Itu tidak mungkin,” paparnya.
Zulhas menegaskan, umat Islam juga tidak mungkin anti-NKRI. Sebab, yang mengembalikan NKRI melalui mosi integral adalah Muhammad Natsir, tokoh Muslim dari Partai Masyumi. “Ingatlah sejarah. Tidak mungkin ulama dan umat Islam anti-NKRI,” ungkapnya.
Sayangnya, kata dia, sekarang ini muncul klaim kelompok paling Pancasilais. Padahal, klaim itu akan dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Sekarang ini ada klaim kami Pancasila. Kamu bukan,” katanya.
Maka dari itu, Ketua Umum PAN itu mengajak Pemuda Muhammadiyah menjadi benteng terakhir untuk menjaga NKRI. “Kita harus merawat kesadaran berbangsa dan bernegara,” tegasnya. (Aan)
Discussion about this post