PWMU.CO-Mengikuti organisasi jangan bermalasan atau sekadar buat gaya-gayaan. Sebab organisasi yang baik menghasilkan kader pemimpin unggul untuk bangsa dan negara ini.
Hal itu disampaikan Ketua PWM Jawa Timur Dr Saad Ibrahim ketika membuka Musyawarah Wilayah IPM di Lamongan, Sabtu (9/2/2019).
”Kalau hanya bermalasan di IPM, mengikuti perkaderan hanya buat gaya-gayaan, tidak punya visi yang pasti, akhirnya melahirkan kepemimpinan yang cepat pesimis dalam berjuang di organisasi,” ujar Saad Ibrahim.
Menurut dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini, negara itu baik bisa tergantung dari organisasi yang baik untuk menciptakan pemimpin global yang unggul. Para pemimpin yang berlatar belakang organisasi yang baik itu mempunyai jiwa visioner. ”Memimpin untuk menciptakan masyarakat yang bermartabat,” tuturnya.
Dalam paparan lainnya dia menjelaskan, pelajar disebut tholib dalam bahasa Arab yang artinya mencari. Terus mencari pengetahuan. ”Disebut juga murid yaitu orang yang berkehendak. Dengan berkehendak memunculkan kreasi-kreasi,” tuturnya.
Jadi organisasi Pelajar Muhammadiyah itu , ujar dia, mencari pengetahuan, berkehendak melahirkan kreativitas, melakukan penataan-penataan yang baik dengan prinsip untuk berjuang. Dari pelajar kalau nanti masuk dalam organisasi Pemuda Muhammadiyah atau Nasyiatul Aisyiyah sudah memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.
Dia berpesan, kader IPM harus mengutamakan sifat kejujuran, amanah, keterbukaan, berpikir. Nilai-nilai itulah syarat menjadi tokoh visioner. ”Perilaku itu yang menjadi kultur Muhammadiyah,” katanya.
Di akhir pidatonya Saad Ibrahim mengingatkan jihad politik yang dicanangkan Muhammadiyah. Kader terbaik sudah ditunjuk untuk menjadi calon legislatif di Pemilu 2019. ”Ingat ya Najib Hamid b41k, Prof Zainuddin Maliki nomor 2,” katanya. (Fathan Faris Saputro)