PWMU.CO – Pemandangan tak biasa tersaji usai Kajian Ahad Pagi di Masjid An Nur, Komplek Perguruan Muhammadiyah Sidoarjo, Ahad (17/2/19). Barisan berbaju putih dan bercelana hitam tampak berbaris rapi menghadap para jamaah kajian.
Sayup-sayup suara mereka kompak berbarengan menirukan kalimat yang dilafalkan seseorang di depannya. Para jamaah kajian yang belum meninggalkan masjid pun melihat prosesi yang langka tersebut. Tak jarang, beberapa di antaranya mengabadikan proses pelantikan itu.
Ya, hari itu sebanyak 32 mubaligh dilantik sebagai pengurus Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) Sidoarjo. Selain ketua, sekretaris, dan bendahara, beberapa nama masuk pada empat divisi yang lain. Di antaranya divisi pendidikan dan kaderisasi, penelitian, dan pengembangan, organisasi dan hubungan masyarakat, serta jurnalistik.
Hifni Sholikhin SAg, Ketua KMM Sidoarjo yang baru saja dipilih, menyatakan struktur KMM yang berada di bawah Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo, diharapkan mampu menjadi mitra yang baik ke depannya.
“Salah satu tujuan KMM di antaranya sebagai tempat bersemainya mubaligh dan mubalighat Muhammadiyah di tiap tingkatan persyarikatan,” ujar Hifni.
Selain itu, lanjut dia, adanya KMM diharapkan dapat menjadi jembatan yang mempermudah dalam upaya peningkatan kualitas mubaligh secara lebih tertib dan teratur.
Kesulitan akses terhadap tenaga mubaligh saat dibutuhkan, kata Hifni, diharapkan dapat terkikis dengan adanya KMM tersebut.
Hal senada disampaikan Ridwan Ma’ruf, Ketua Majelis Tabligh PDM Sidoarjo, yang ditemui PWMU.CO usai melantik KMM. Menurutnya, pembentukan KMM sebagai upaya pendistribusian sumber daya manusia dalam pemenuhan para mubaligh-mubalighah di Sidoarjo.
“Ke depan, KMM juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas keilmuan terkait dakwah kekinian,” ucapnya. (Darul)