PWMU.CO-Tim penilai Sekolah Adiwiyata dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik mengunjungi SD Muhammadiyah 1 Wringinanom, Rabu (20/2/2019).
Tim terdiri dari Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Zauji SSi, Kasi Pemulihan Kualitas Any Mardiyani ST, dan staf Yayan Devianto ST. Kedatangan mereka disambut oleh Tim UKS, Tim ICMS, siswa kelas 5 dan 6 yang berbaris rapi di halaman.
Muhammad Wildan Rifki Alwafi (kader Tiwisada) dan Faizah Al Khumairoh (kader UKS) memberikan kalung ungkapan selamat datang kepada ketiga penilai ini. Kemudian seluruh barisan siswa mengucapkan salam UKS dan yel-yel Adiwiyata.
Setelah itu ditampilkan kreasi seni siswa seperti atraksi Tapak Suci oleh Muhammad Alfatih Hafi kelas 5, tahfidh surah An Nahl ayat 11 beserta artinya oleh Nismara Azalia Putri kelas 2, pembacaan puisi Akasia Tepi Sungai oleh Lio Ratmana Putra kelas 1, bercerita tentang Tandur oleh Fina Syifaussita kelas 5, deklamasi puisi oleh Aura Feantina Salsabila kelas 5, dan menyanyi lagu Kids for Saving Earth oleh Aeshnina Azzahra Aqilani kelas 5.
Acara inti penilaian Adiwiyata bertempat di ruang kelas 1 Abu Bakar Ash Shiddiq. Visitasi ini juga hadir pula Tim Pembinaan Adiwiyata dari SMAN 1 Gresik yaitu Dra Nur Cholilah MPd, Mus Indriana SSi MPd, dan Tri Ervina SPd MPd, serta hadir pula Direktur Utama Yayasan Ecoton Prigi Arisandi MSi.
Prigi Arisandi menyambut positif visitasi Adiwiyata ini untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga lingkungan kepada para siswa. ”Kalau bisa setelah ini bahkan SD Muwr1 menjadi sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten, provinsi dan seterusnya sampai antar planet,” ujarnya berseloroh yang disambut tawa hadirin.
Zauji menjelaskan, Adiwiyata itu bukan lomba. Tidak ada yang menang atau kalah yang ada adalah sekolah dibandingkan dengan sekolah itu sendiri.
”Misal bagaimana kualitas jajan sebelum dan sesudah Adiwiyata apakah mengandung 5P. Berapa jumlah pohon peneduh sebelum dan sesudah Adiwiyata. Mari jadikan ini sebagai media untuk bisa peduli pada lingkungan kita,” ujarnya.
SD Muhammadiyah 1 Wringinanom menjadi satu-satunya sekolah dasar di wilayah ini yang pertama dinilai untuk sekolah Adiwiyata. (Kiki Cahya Muslimah)