PWMU.CO-Siswa kelas 4 SD Muhammadiyah 9 Kota Malang mengadakan outing class ke Desa Kasin Karangploso, Kamis (28/2/2019).
Di desa itu siswa melihat hamparan persawahan yang mulai masa panen. Petani membabat padi kemudian merontokkan bulir padi dengan alat rengkek. Alat ini terbuat dari kayu berbentuk segitiga dengan ruas-ruas panjang.
Fungsinya batang padi dipukulkan ke rengkek hingga bulir rontok berjatuhan di terpal yang dipasang di bawahnya. Para siswa mencobanya memukul-mukulkan batang padi sebisanya dalam cuaca panas terik.
”Ustadzah, kapan jadi berasnya kalau pakai alat itu. Pasti lama sekali ya?” celetuk Danesh Aryo Pandya, siswa kelas 4 Al Batani. Guru menjelaskan, setelah dirontokkan bulir padi harus dijemur sampai kering. Setelah itu diselep untuk mengupas kulitnya. Baru jadi beras.
Setelah puas mencoba alat rengkek, para siswa diajak berkeliling sekitar desa. Mereka berhenti di saluran irigasi. Di sini siswa melepas penat dengan bermain air. Meskipun permainan sederhana, anak-anak ini sangat gembira.
Mereka meneruskan perjalanan menuju tempat pembuatan tempe. Dengan antusias para siswa bertanya tentang proses pembuatan tempe dari awal sampai akhir.
Selesai di sini, siswa diajak menuju ujung desa melihat sumber air yang dimanfaatkan penduduk sekitar menjadi kolam renang umum. Tidak mau melewatkan kesempatan, anak-anak menceburkan diri mandi di kolam. Dengan riang gembira berenang ke sana kemari.
”Kami mengajak anak-anak ke pedesaan agar pengalaman belajar tentang kegiatan ekonomi lebih berkesan,” ungkap Mita Kurnia, ustadzah kelas 4.
Kegiatan tersebut bertujuan mengenalkan berbagai kegiatan ekonomi masyarakat di desa. ”Anak-anak bisa mengetahui langsung proses produksi beras, pembuatan tempe, serta jenis usaha persewaan di kolam renang di tempat ini. Semua empat jenis usaha ekonomi bisa didapat di tempat ini,” tambah Mita, sapaan akrabnya. (Loresta)