PWMU.CO-Kesenjangan antara ketersediaan rumah terbangun dengan kebutuhan rakyat masih cukup tinggi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut angka kesenjangan (backlog) perumahan mencapai 11,4 juta kepala keluarga pada tahun 2015.
Hal itu disampaikan Strategy, Compliance and Risk Director Bank Tabungan Negara (BTN) Dr R Mahelan Praba SC MBA CWM CHRP dalam talk show literasi properti di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (5/3/2019).
Acara ini dihadiri ribuan mahasiswa, dosen, dan Rektor Dr Fauzan. Sebelum menyampaikan talkshow, antara BTN dan UMM tanda tangani nota kerja sama penyelenggaraan layanan jasa perbankan, pelatihan dan pendidikan.
Mahelan memaparkan, data BTN menunjukkan permintaan perumahan tiap tahun terus naik sebesar 400 ribu unit. Sementara jumlah pengembang perumahan tidak banyak. ”Di Indonesia yang memilih profesi sebagai entrepreneur properti jumlahnya berada di angka 3,1 persen dari jumlah penduduk,” kata Mahelan.
Sedangkan di Singapura, lanjutnya, sudah menyentuh angka 7 persen. China lebih dari 10 persen. Menurut Mahelan ini peluang yang besar. Dengan kondisi ini mahasiswa punya peluang menjadi pengusaha properti, atau ikut berinvestasi. ”Harga tanah terus naik, sementara nilai aset juga terus meningkat,” ungkapnya.
Senada disampaikan Rektor UMM Dr Fauzan. Dia mengatakan, literasi tentang properti perlu didapatkan oleh mahasiswa. Data itu untuk melatih kemandirian. Menjadi pengusaha properti punya masa depan cerah. ”Literasi properti penting untuk mendapatkan gambaran jelas masa depan,” tuturnya.
Ditegaskan, jangan menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja. ”Banyak orang biasa di Indonesia. Mahasiswa UMM harus menjadi role model mahasiswa yang tidak biasa. Menjadi pemenang di setiap tantangan dan tentunya dapat bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya dengan memimpin di dunia properti,” ujarnya.
Pembicara lain yang hadir dalam talk show literasi properti ini Presiden Direktur Citra Kebon Mas Deddy Indrasetiawan dan Direktur perusahaan fintech Modalku Sigit Aryo Tejo. (Izzudin)
Discussion about this post