PWMU.CO – Selasa ini bukan saja hari bersejarah bagi Kota Surabaya. Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya pun ikut merasakan kebahagian. Tepat di Hari Jadi Kota Surabaya ke-723, UMSurabaya mendapat penghargaan sebagai juara lomba inovasi teknologi tepat guna yang diadakan oleh Pemerintah Kota Surabaya, beberapa waktu lalu.
Tiga mahasiswa UMSurabaya Senin (31/5) siang menerima perhargaan kemenangan itu, yang langsung diberikan Walikota Surabaya Dr (HC) Ir Tri Rismaharini MT, pada perayaan HUT Kota Surabaya di Balai Kota. Ketiga mahasiswa itu adalah M Arif Wijayanto, Juara 1 dengan karya Rancangan Panel Automatic Transfer Switch Berbasis Microcontroller Atmega 16, Juara Harapan I Denny Arifin dengan karya Pendeteksi Banjir Melalui Media HP, dan Lukman Hakim, Juara Harapan 3, dengan karya Kompas Muter Pas.
Adapun Juara II diraih dosen Universitas Widya Mandala Surabaya, Ir Bambang Setyono, MT (Mesin Pengupas Otomatis), Juara III oleh tim dari ITATS yang terdiri dari Andrew Joewono ST MT, Lanny Agustine, Pandyapratita MS, dan Alvia Nugrah MS (Komposter Elektrik Tenaga Surya), dan Juara Harapan 2, Agus Subandi, dengan karya Sampah Plastik Menjadi BBM,
M Arif Wijayanto, sang juara, tidak menyangka akan memenangi lomba ini. “Syukur alhamdulillah bisa mendapatkan Juara 1. Ini berkat dukungan dari teman-teman dan semua civitas akademika UMSurabaya,” katanya kepada pwmu.co.
(Baca: Inilah 12 Produk Inovasi Mahasiswa UMSurabaya yang Jadi Finalis Kompetisi Produk Tepat Guna dan UMSurabaya Siap Patenkan Produk-Produk Inovasi Mahasiswa)
Produk inovasi ciptaannya, automatic transfer switch (ATS) adalah alat yang berfungsi memindahkan (switching power) dari arus listrik PLN ke genset jika terjadi listrik mati seperti pemadaman oleh PLN. Menurut Arif, alat ini akan menstarting genset secara otomatis dengan menggunakan microcontroller. Sebaliknya jika listrik PLN sudah kembali nyala maka switch akan berpindah dari genset ke PLN dan mematikan genset secara otomatis.
“Dengan inovasi ini maka tidak perlu repot-repot untuk menyalakan generator atau genset karena dengan ATS, generator atau genset akan hidup secara otomatis,” jelasnya. Menurut Arif, karena menggunakan kontrol mikro (microcontroller) maka biayanya tidak mahal. “Biaya terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah,” katanya.
Dalam sambutannya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan bahwa Kota Surabaya terpilih menjadi tuan rumah Konferensi Dunia UN Habitat. Risma juga mengatakan bahwa untuk bisa bertarung dalam menghadapi MEA perlu disiapkan SDM. Inovasi-inovasi yang dimiliki oleh Surabaya harus juga dipertahankan dan ditingkatkan lagi. “Kita akan tunjukkan kepada negara–negara Asia Pasifik dan benua lainnya, khususnya negara berkembang, bagaimana membangun pemukiman lebih hijau,” ujarnya.
Rektor UMSurabaya Dr dr Sukadiono sangat bangga atas keberhasilan yang diraih para mahasiswa teknik ini. Hasil ini menambah prestasi yang diperoleh UMSurabaya di tingkat kota. Sebagai juara, Arif akan mewakili Kota Surabaya dalam kompetisi serupa di tingkat nasional, di Mataram. “Ini merupakan prestasi yang luar biasa bagi kami sebagai Kampus Sejuta Inovasi,” ujar Sukadiono. (Dede)