PWMU.CO – Dr Dahnil Anzar Simanjuntak, SE ME menyatakan Indonesia maju tidak bisa menjadikan fasilitas (infrastuktur) sebagai simbolnya.
“Kalau fasilitas dijadikan simbol, Firaun dengan bangunan megah Sphinx-nya dikatakan sebagai negaranya berkemajuan,” ujarnya dalam kegiatan Penguatan Ideologi Muhammadiyah di SD Muhammadiyah 1 GKB, Ahad (10/3/19).
Dalam kegiatan yang diselenggaran Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB, Dahnil menyampaikan negara berkemajuan itu harus dikelola oleh orang-orang yang berkemajuan melalui pola pikirnya. “Orang-orang ini yang akan mengantarkan arah negara dengan keilmuan yang dimiliki,” ujar Wakil Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.
Kalau negara, sambungnya, dikelola hanya berorientasi pada membangun fasilitas semata, tanpa menyadari membangun sisi pendidikan generasi mudanya, maka negara itu tidak masuk dalam kategori negara maju.
Menurut Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2014-2018 ini, Indonesia harus mampu masuk dalam wilayah negara berkemajuan. Maka, syarat mutlaknya adalah membangun SDM (sumbar daya alam) melalui dunia pendidikan.
“Pendidikan adalah cara terbaik guna merancang dan membangun generasi di negara berkemajuan. Sekolah Muhammadiyah harus menjadi pioner untuk menuju ke sana,” paparnya.
Dahnil mengutarakan, Muhammadiyah harus bisa berjihad di dunia pendidikan sesuai amanah KH A Dahlan. “Pendidikan dijadikan sebagai sarana untuk mencerahkan akhlak dan nilai-nilai keilmuan,” pesannya. (Ichwan Arif)