PWMU.CO-Perbuatan syirik yang menuhankan kehidupan duniawi merupakan biang kerok dari segala masalah yang kini sedang dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ustadz Najih Ikhsan MA dalam Kajian Tauhid yang diadakan oleh Majelis Tabligh PWM Jawa Timur di Kantor Muhammadiyah Jatim Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Selasa (19/3/2019).
Ustad Najih mengatakan, maraknya perilaku korupsi para pejabat di negeri ini misalnya, adalah contoh nyata dari perilaku orang yang menuhankan kehidupan duniawi. Akhirnya, orang itu terjebak dalam kesesatan, dan terjerumus pada kesyirikan.
”Koruptor itu tidak sadar kalau sedang tersesat dan berbuat syirik dengan menyembah berhala yang bernama cinta dunia. Sebab koruptor itu orang yang mencintai dunia melebihi cintanya kepada Allah SWT,” katanya.
Maka dari itu, Ustadz Najih mengingatkan, agar umat Islam takut untuk berbuat kesyirikan yang itu samar dilakukan dan dahsyat akibatnya.
Pasalnya, perbuatan syirik itu tidak hanya dapat membuat seseorang tersesat dalam segi akidah. Tapi juga tersesat segi ekonomi, karir, status sosial terhinakan, kehidupan keluarga berantakan dan lainnya.
”Kenapa Nabi Ibrahim lebih takut terjebak kesyirikan menyembah berhala. Kok tidak khawatir tidak dapat pekerjaan. Itu karena syirik bahaya dan dampaknya besar bagi pelaku, umat dan bangsa,” tuturnya.
Ustadz Najih menyerukan, agar umat Islam khususnya ulama Muhammadiyah tetap menaruh kepedulian dengan pemurnian tauhid. Sebab seseorang itu bisa disebut ulama kalau menjelaskan tauhid. Sebaliknya tidak disebut ulama jika mengabaikan tauhid, dan hanya menerangkan bab hukum atau lainnya. ”Dakwah Nabi Muhammad itu ya menerangkan tauhid,” ungkapnya.
Di akhir paparannya, ia mengajak agar kader Muhammadiyah selalu hidup di jalan dakwah. ”Itulah yang baik dan membuat kita terhormat di hadapan Allah SWT,” pungkasnya. (Aan)
Discussion about this post