PWMU.CO-Prof Dr Zainuddin Maliki MSi mengunjungi TK Aisyiyah 36 Perumahan Pongangan Indah (PPI) Gresik, Kamis (28/3/19). Kedatangannya disambut dengan meriah oleh drumband TK.
Zainuddin Maliki ikut mengabadikan tampilan drumband dari kameranya. Menyempatkan berbincang-bincang dengan anak-anak.
Ia mengucapkan selamat karena sudah berprestasi pada perlombaan drumband di Nganjuk. ”Pak Zainuddin Maliki seneng lihat kalian, mainnya bagus,” ucapnya. Dia berpesan, apa pun hobi dan cita-citanya, anak-anak harus rajin belajar.
Kemudian Zainuddin beramah tamah dengan beberapa guru, kepala TK dan komite sekolah. Dia mengatakan, pendidikan berangkat bukan dari kurikulum tetapi dari pentingnya meningkatkan kompetensi dan kesejahteran yang lebih baik.
”Di Finlandia, Australia, guru TK ada yang doktor,” terang pria yang pernah menjabat Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur selama dua periode, 2008-2011 dan 2011-2016.
Menurutnya, gaji guru TK harus tinggi. Gaji yang tinggi juga harus diimbangi dengan sikap yang profesional. Karena di TK adalah masa golden age. Masa tumbuh sel otak. Mengembangkannya harus tepat pada saat itu.
”Minat dan bakat harus terus dikembangkan. Ustadz-ustadzah harus mampu mengenali potensi lalu tahu cara mengasahnya,” tuturnya.
Menurut dia, anak-anak harus diperlakukan anak-anak, jangan dipaksa menjadi dewasa. ”Kalau dipaksa, setelah dewasa akan mencari yang hilang di waktu kecilnya,” tegasnya.
Dia bercerita, masa kecilnya ada yang pernah hilang. ”Saya dulu waktu kecil pingin beli es lilin, tapi nggak mampu. Setelah tua kalau pulang kampung ke Tulungagung, saya mesti cari es lilin,” katanya sambil tertawa.
Zainuddin mengingatkan sindiran Presiden Gus Dur yang menyebut anggota DPR seperti anak TK. ”Itu bahayanya kehilangan masa kecil. Nanti kalau sudah duduk di DPR jadi anak-anak lagi. Mereka mencari apa yang hilang. Maka banyak yang kehilangan,” ujar calon anggota DPR dari PAN Dapil Gresik-Lamongan nomor 2 ini. (Anik)