PWMU.CO – Sekretaris Eksekutif (SE) Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gresik Kota Baru (GKB), Luthfi Arief MPd, menjelaskan empat pilar dalam melaksanakan pendidikan berbasis sistemik-organik.
Hal tersebut diungkapkan dalam Knowledge Management Sharing (KMS) yang diadakan oleh Majelis Dikdasmen PCM GKB di Averroes Hall SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb), Kamis (28/3/19).
Empat pilar tersebut adalah menekankan pada proses pembelajaran dari pada mengajar, diorganisir dalam struktur yang fleksibel, memperlakukan peserta didik sebagai individu yang memiliki karakteristik khusus dan mandiri, serta proses berkesinambungan dan senantiasa berinteraksi dengan lingkungan.
“Yang paling penting nomor dua,” guraunya diikuti tawa kecil peserta KMS.
Sejatinya ada tiga perbedaan antara learning dan teaching. Dalam proses teaching pusatnya ada pada guru, sedangkan dalam proses learning pusatnya ada pada siswa. Ketika guru berbicara siswa hanya mendengarkan, namun dalam learning siswa dan guru aktif dalam komunikasi dua arah.
Selanjutnya dalam sebuah sekolah, pendidikan seharusnya diorganisasi dalam struktur yang fleksibel dan mampu menyesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan globalisasi seperti era industri 4.0. “Pendidikan tidak boleh kaku dan sentralis,” kata Luthfi.
Pilar ketiga dalam pendidikan berbasis sistem organik ini adalah bagaimana membangun keunggulan sumber daya manusia. “Sadar atau tidak, banyak sekolah membunuh potensi siswanya hanya demi target keberhasilan akademik sekolah,” tegasnya.
Demi hal tersebut, lanjutnya, sekolah jarang melibatkan proses berkesinambungan dalam pembelajaran. Bahkan pendidikan yang membuat anak berinteraksi langsung dengan lingkunganpun jarang dilakukan. (Nasafi)