PWMU.CO – Pembelajaran online sudah menjadi suatu keharusan pada zaman ini. Pernyataan itu disampaikan oleh Yugo Triawanto MSi saat memberikan materi dalam kegiatan Knowleadge Management Sharing (KMS) di Averroes Hall SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik, Kamis malam (28/3/19).
Dia menyampaikan, proses belajar mengajar akan berlangsung lebih mudah, lebih menarik, dan efisien dengan adanya internet. Apalagi siswa zaman sekarang tergolong generasi digital native yang sejak lahir hingga di kehidupannya sekarang berinteraksi secara intens dengan internet dan bermedia sosial.
Mengutip hasil penelitian dari University of Florence Italy, Yugo menjelaskan tiga tujuan seseorang menggunakan sosial media (sosmed) dalam kehidupannya yaitu untuk kepentingan personal, tujuan profesional, dan pembelajaran.
“Seseorang bersosial media itu bisa menunjukan jati dirinya, siapa dirinya. Bila mem-posting tentang pembelajaran, media ajar maka dia adalah seorang guru atau pemerhati pendidikan. Bila status WA berisi produk penjualan tas, jam tangan, baju dan lainnya, dia seorang pedagang. Begitu pula bila posting-nya aneka jenis makanan, berarti pecinta kuliner, inilah tujuan personal dan profesional,” terang Yugo.
Yugo menjelaskan Medsos mempunyai peran penting sebagai media pembelajaran khususnya bagi siswa SMP dan SMA. Dia menggambarkan cara belajar siswa digital native yang sudah tidak menyukai membaca bacaan yang panjang, mereka lebih menyukai visual dan gerakan.
“Anak-anak sekarang cenderung tidak menyukai membaca banyak, sehingga bila kita menuliskan 500 karakter sudah tidak lagi bisa ditampung di IG. Akhirnya perlu untuk diubah kedalam bentuk visual atau bentuk lain yang disukai para digital native ini,” terang Waka kesiswaan SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik ini.
Pada kegiatan yang dihadiri sebanyak 45 peserta dari unsur Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru di lingkungan Mugebs School yatu SDM 1GKB, SDM 2 GKB, SMPM 12 GKB dan SMAM 10 GKB), Yugo mengajak peserta mengambil peran penting dalam peningkatan kualitas pendidikan, Salah satunya dengan memanfaatkan medsos sebagai media pembelajaran yang efektif.
Dia mencontohkan guru perlu membuat soft video pembelajaran berdurasi kurang dari satu menit untuk dapat di-upload di Instagram (IG), membuat quote-quote yang dapat membuka hati siswa. Menurut Dia, proses pembelajaran saat ini tidak selalu mengharuskan keberadaan seorang guru.
“Sekarang sudah harus mau berubah, kita bisa belajar dari negara Spanyol. Sebagai guru mendidiknya tidak hanya pada buku dan tatap muka, tapi bisa pembelajaran melalui status yang kita buat,” ungkapnya.
Namun, Yugo mewanti-wanti agar guru tetap waspada terhadap kepiawaian siswa dalam mengakses internet. Jangan sampai terjebak pada situs-situs terlarang dan aktivitas yang kurang bermanfaat dari keberadaan medsos. Oleh karena guru dan orangtua dituntut pula untuk mau berubah dan belajar dengan kondisi pada era serba digital ini.
“Tidak hanya siswa yang harus kita edukasi. Keluarga, masyarakat, sekolah, dan negara juga butuh mengambil sikap yang selaras terhadap keberhasilan pendidikan generasi digital native ini,” harapnya. (Anis Shofatun)