PWMU.CO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong Muhammadiyah untuk ikut serta mengembangkan startup (perusahaan rintisan) guna memperkuat ekonomi umat.
Pasalnya, Muhammadiyah Jatim memiliki banyak kampus atau universitas besar. Muhammadiyah juga memiliki banyak amal usaha di bidang ekonomi.
“Ini sebenarnya potensi besar untuk pengembangan startup di kalangan warga Muhammadiyah,” katanya dalam Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) Muhammadiyah Jatim di Auditorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (30/3/19).
Khofifah mengatakan, pada era digital ini saseorang memungkinkan memiliki sebuah perusahaan travel tanpa perlu memiliki armada angkutan sama sekali.
Ojek online ‘Grab, misalnya, merupakan perusahaan angkutan terbesar di dunia. Tapi tidak memiliki satu pun armada.
“Seseorang kini juga bisa membikin retailer besar tanpa harus memiliki gudang dan tidak harus memiliki persediaan barang seperti halnya Alibaba.com atau lainnya,” paparnya.
Ia menegaskan, para pelaku ekonomi Muhammadiyah juga tidak ada salahnya jika berkolaborasi dengan startup yang sudah lebih dulu sukses, seperti Bukalapak atau lainnya.
“Saya mendengar anak-anak muda Muhammadiyah sudah banyak yang menekuni startup. Ini modal baik untuk dikembangkan,” tegasnya.
Gubernur masa bakti 2019-2024 itu mengungkapkan, selain mengembangkan startup, pihaknya juga berharap Muhammadiyah ikut terlibat untuk memacu indeks pembangunan manusia (IPM) di Jatim.
“Nah, IPM itu merupakan bagian penting ketika ngomongin daya saing dan kualitas untuk memajukan umat,” ujarnya. (Aan)