PWMU.CO– Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bekerja sama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bidang Ekonomi Kabupaten Pasuruan menyelenggarakan seminar Sosialiasi Industri 4.0 dan Pelatihan Pembelajaran Inovatif di SMA Negeri 1 Purwosari, Rabu (13/2/2019).
Seminar diikuti oleh 30 guru mata pelajaran Ekonomi tingkat SMA/MA/dan sederajat yang tedaftar sabagai pimpinan dan anggota MGMP Bidang Ekonomi Pasuruan.
Dekan FEB Umsida Dr Sigit Hermawan mengatakan, tujuan acara merealisasikan program kerja yang sudah dibuat. Khususnya bidang pengabdian kepada masyarakat. ”Juga promosi Umsida ke siswa SMAN 1 Purwosari untuk berkuliah di kampus ini,” ujarnya.
Hadir sebagai pembicara pertama Rizky Eka Febriansah SMb MSM, dosen Umsida dan ketua Tim Abdimas MGMP FEB Umsida. Pembicara kedua Ifta Zuroidah SE MM, dosen Umsida dan guru SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
Rizky menyampaikan, tantangan di era revolusi industri 4.0 adalah perubahan pola pikir dan perilaku dalam bersaing mengembangkan kreativitas.
”Dampak era ini dapat menghilangkan sekitar 1 juta sampai 1,5 juta pekerjaan dalam kurun waktu 10 tahun,” tuturnya. ”Karena mesin menjadi pengganti manusia,” ujarnya.
Rizky menambahkan, 65 persen murid usia sekolah di dunia akan bekerja pada profesi yang belum pernah ada saat ini. ”Menghadapi tantangan ini tiap orang harus mengubah pola pikir dan menciptkan inovasi,” katanya.
Pembicara kedua Iftah membagikan tips dan trik pembelajaran inovatif memasuki era industri 4.0. Satu tips yang diberikan adalah metode pembelajaran yang kuno.
”Metode yang dapat digunakan menghadapi siswa milenial yang tidak suka membaca dengan metode jigsaw. Memangkuno tetapi tidak digunakan keseluruhan,” tuturnya.
Metode jingsaw itu, Ifta menerangkan, caranya siswa dalam kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok. Kemudian guru memberikan materi pada setiap kelompok dengan topik yang berbeda. Selanjutnya tiap kelompok mempresentasikan materi yang sudah dipelajari ke kelompok lainnya. Berikutnya kelompok pendengar itu ganti presentasi ke kelompoknya berikutnya hingga kelompok terakhir presentasi ke guru.
”Metode ini siswa yang awalnya malas membaca menjadi siswa yang rajin membaca dan materi pembelajaran dapat tersampaikan secara tuntas,” tandasnya.
Ketua MGMP Winardi SPd mengatakan, acara yang diadakan FEB bekerja sama dengan MGPM Pasuruan ini sebagai wadah menjalin silaturahmi antar guru MGMP. ”Harapannya ada tindak lanjut mengenai MoU yang telah dilakukan. Kehadiran FEB membawa manfaat besar untuk MGMP,” katanya. (Yan)