PWMU.CO-Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dukun Kabupaten Gresik mengadakan pengajian di Gedung Dakwah setempat, Jumat (5/4/2019). Acara dihadiri jamaah yang meluberi halaman gedung.
Sebagai penceramah Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo Ustadz H. Masyhud SM, pakar Kristologi. Dia memaparkan tentang pola gerakan Kristenisasi di Indonesia yang dinamai Proyek Yosua 2020.
Dia menyebutkan, ada kata sandi yang harus dipahami dalam gerakan Kristenisasi. Salah satu kata sandi itu Java Pesisir Lor of Indonesia. ”Pada tahun 2020, pemerintah, ekonomi, dan politik Indonesia harus sudah dikuasai oleh mereka,” ujarnya.
Menurut dia, ada beberapa tahap dalam proyek tersebut. Pertama, kuasai keuangan, ekonomi. ”Apakah ini sudah?” tanyanya. Dia sendiri yang menjawab, ”Sudah.” Dicontohkan, padi yang kita tanam mereka yang mengedarkan. Bank-bank swasta sekarang siapa yang punya.
Kedua, kuasai anak dan tanah air Indonesia terutama dalam hal ini Java Pesisir Lor. Karena jika sudah dikuasai wilayah itu barang apa pun mudah masuk ke wilayah Indonesia seperti narkotika.
Masyhud menyatakan, presiden sudah mengeluarkan peraturan bahwa orang asing bisa memiliki properti di Indonesia. Karena tanah Indonesia ini sangat murah, maka banyak orang asing sudah membeli tanah di sini.
Presiden Amerika Donald Trump sudah membeli tanah di Lombok sekitar 5 hektare sebelum dia menjadi Presiden Amerika. James Theodore Riyadi dari PT Sinar Mas punya tanah seluas 11 juta hektare.
Dia bercerita, tanggal 1-3 September 2011 yang lalu diundang konferensi dunia di Swiss. Konferensi ini ada indikasi negara maju akan menjadikan negara berkembang terutama Indonesia sebagai budak-budak modern.
Karena itu, dia menegaskan, tahun 2019 ini adalah tahun politik yang kita wajib berjihad politik. ”Jangan sampai kita membuat generasi-generasi mendatang lemah akidahnya, lemah ekonominya, intelektualnya dan lemah daya manusianya. ”Maka bertakwalah kepada Allah jangan sampai menjadikan anak-anak kita budak- budak modern,” tuturnya.
Diterangkan, lembaga-lembaga Kristen sudah menyiapkan kader-kadernya untuk masuk di anggota legeslatif walaupun mereka ada di urutan nomer paling bawah tidak masalah. Bukan nomor urut yang mereka pedulikan tapi suara terbanyak yang mereka inginkan.
Caranya dengan membeli suara. Sebab mereka punya modal. Keuangan sudah dikuasai. ”Ideologi masyarakat bukan lagi Pancasila atau islam tapi NPWP alias Nomer Piro Wani Piro,” tandasnya.
Orang yang bermotif NPWP ini, menurut dia, sama dengan memasukkan api neraka di dalam perutnya. Mengutip Imam Syafi’i dia mengingatkan, apabila kamu melihat orang yang bisa terbang ke angkasa dan berjalan di atas air, maka jangan menganggap dia adalah waliyullah, sebelum kamu mengembalikan perilaku dan tutur katanya sesuai tidak dengan kitabullah dan sunnah Rasulullah.
Ketiga, menguasai sistem politik. Keempat, mereka menguasai kekuasaan dan sistem pemerintahan. ”Karena itu jangan sampai kita memilih pemimpin hanya berperan sebagai wayang dan mereka yang punya proyek ini ada di balik layar,” tandasnya. (Zakiyatul)