PWMU.CO –Lima pandu Hizbul Wathan mengikuti Upgrade Skill Search and Rescue (SAR) berlangsung di Kantor Basarnas Surabaya Jl. Raya Juanda, Sabtu (30/3/2019).
Lima anggota HW Penghela Penuntun yang tergabung dalam Dewan Sughli Wilayah (DSW) Jawa Timur ini adalah Rhona Ulul Azmi, Lia Fitrianingrum, Elma Vitaloca dari HW Universitas Muhammadiyah Surabaya. Badiya Izza Insani dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan Reingga Arrosyid dari Universitas Muhammadiyah Malang.
Pelatihan SAR ini diikuti oleh 30 peserta dari berbagai kelompok. Pelajaran yang diberikan High Angle Rope Rescue Technic (HART). Yaitu pelatihan penggunaan tali prusik dan repling untuk mengangkut korban di tebing atau vertical rescue.
Juga ada Medical First Responder (MFR). Yaitu respon pertolongan pertama dan evakuasi korban yang benar serta efektif menangani korban patah tulang, bengkak, histeris, mati dan lainnya. Biasanya ini terjadi di dataran rendah dan sering disebut Jungle Rescue.
Instruktur Basarnas Firman menyampaikan, peserta berasal dari berbagai organisasi berbeda. ”Kami memberikan persepsi dan pemahaman yang sama cara evakuasi korban sesuai peraturan umum nasional. Lebih penting lagi keselamatan adalah yang pertama,” ujarnya.
Bagi peserta, materi yang diberikan ada yang belum dipelajari dalam pelatihan dasar. Seperti disampaikan Lia Fitrianingrum dari HW UMSurabaya. ”Beberapa teknik sudah kami terima di latihan HW, tapi upgrade ini kita mendapat tambahan materi cara penyelamatan korban naik dan turun menggunakan tali untuk adventur dan SAR,” cerita dia.
Dia menjelaskan, ada alternatif penyelamatan satu tali dan dua tali. Untuk adventure lebih pada tantangan. Semakin sulit medan semakin asyik. ”Tapi untuk SAR lebih pada pengamanan rescuer dan korban adalah yang pertama,” katanya.
Senada dikatakan Badiya Izza Insani, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Menurut dia, sangat mengasyikan saat belajar vertikal rescue. ”Kita berlatih cara mengevakuasi korban dari dataran tinggi ke dataran tinggi lain untuk menyusur ke tempat yang lebih aman. Menyusur di sini bisa dilakukan di hutan dengan menggunakan navigasi darat,” tuturnya.
”Alhamdulillah seneng banget ikut diklat singkat ini. Punya teman baru. Malah ada bapak-bapak yang ikut. Panas matahari tak menyurutkan semangat peserta,” ujar Badiya.
Pada hari yang sama Kwartir Wilayah (Kwarwil) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Jawa Timur juga mengadakan Diklat Dewan Sugli Wilayah di Kantor Lembaga Pengembangan Ekonomi (LPW) Jalan Semursari Selatan IV No. 16 Surabaya, Jumat-Sabtu (29-31/3/2019).
Diklat ini dihadiri 25 pandu HW Penghela Penuntun berasal dari Blitar, Situbondo, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Surabaya, Lamongan, Jember, Batu, Malang dan Ponorogo. (MHR)