PWMU.CO – Bendahara itu tugasnya berat, penuh tanggung jawab. Bendahara bukanlah kasir yang seenaknya sendiri keluar masuk uang. Harus dibicarakan dulu untuk apa keuangan tersebut.
Wakil Bendahara Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik DR Dra Ec Mu’minatus Sholihah menyampaikan hal ini saat Pelatihan Manajemen dan Administrasi Organisasi PDA Gresik di SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik, Sabtu (6/4/19).
Mu’min—panggilan akrabnya—menjelaskan manajemen keuangan adalah aktivitas memperoleh dana, menggunakan, dan mengelola aset. “Atau penyelenggaraan keuangan secara efisien untuk memaksimalkan nilai perencanaan, analisis dan pengendalian,” tuturnya.
Dia menjelaskan laporan keuangan perlu disusun agar dapat memberi gambaran yang tepat dan sebenarnya tentang kondisi keuangan organisasi. “Dan akan menambah kredibilitas laporan keuangan. Mencegah terjadinya froud (kecurangan),” jelasnya. “Menilai efektifitas dan efesiensi dari kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.”
Yang harus dilakukan setiap organisasi, sambungnya, harus membuat Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Organisasi (RAPBO) dalam satu tahun. “Ketika kita menyusun RAPBO sudah ada prakiraan pendapatan dan prakiraan pengeluaran,” papar Mu’min.
Menurutnya, setiap program angkanya harus jelas dan sesuai dengan RAPBO. “Tidak boleh ada pengeluaran yang tidak ada dalam program,” ujarnya.
Dalam mengontrol anggaran, lanjutnya, yang harus dilakukan adalah pengeluaran harus sesuai rencana. “Sekecil apapun pengeluaran dan pemasukan harus dicatat dan dapat dipertanggungjawabkan,” ungkap Dosen Universitas Muhammadiyah Gresik ini.
Mu’min menutup materi dengan satu pesan yang merupakan peringatan dari Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur. “Mekanisme keuangan harus sentralisasi. Artinya semua pemasukan dan pengeluaran pada satu pintu yaitu bendahara. Dan bendahara harus menyajikan laporan keuangan secara relevan, akurat, dan akuntable,” kata dia. (Musyrifah)