PWMU.CO – Galih Chandra Bintang Permana nama lengkapnya. Di SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik, cowok berusia 13 tahun ini dikenal dengan talentanya sebagai pembuat anime jempolan.
Selain di internal sekolah, hasil goresannya pernah dipamerkan di Jambore Pandu Sekolah Model di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Timur, 20 Maret 2019 lalu.
Galih mengaku mulai tertarik anime saat nonton film Astro Boy, 4 tahun lalu. Film animasi karya dr Ozamu Tezuka ini berhasil jadi magnet dan mendorong untuk menekuni dunia anime sampai sekarang.
Dari situlah, cowok yang bercita-cita jadi animator ini memulai kiprahnya. Untuk mendukung hobinya, putra pertama dari pasangan Hendro Wicaksono dan Ika Yuliyana pun masuk program pengembangan diri di sekolah, yaitu Kelas Anime.
“Di kelas tersebut, kemampuan anime saya semakin terasah. Berkumpul dengan teman-teman yang sehobi, kreativitas untuk olah karakter tokoh semakin meningkat,” ujarnya, saat diwawancarai PWMU.CO, Kamis (11/4/19), di sela jam istirahat sekolah.
Di kelas tersebut selain belajar anime, cowok kelahiran Makassar 6 Februari 2006 itu mendapat materi Bahasa Jepang. “Memiliki kemampuan Bahasa Jepang, kata guru saya, bisa lebih menghayati karakter anime yang dibuat,” ungkap Galih yang pernah meraih juara I anime di Mojokerto tahun lalu.
Untuk bisa menyelesaikan satu anime dengan karakter yang sempurna, Galih harus meluangkan waktu 4-5 jam. Hal ini, akunya, meliputi pembuatan ekspresi, bentuk tangan, wajah, rambut, sampai kostum harus fokus dan teliti. “Itu syarat mutlaknya,” ujarnya.
Apalagi, ujarnya, ketika harus membuat gambar tangan superhero. “Kesulitannya lebih bila dibandingkan dengan buat kaki atau bentuk kepala. Lekuk tangan lebih rumit,” tuturnya.
Untuk lebih meningkatkan kemampuan anime-nya, Galih pun terus mengembangkan teknik pembuatan. Selain menggunakan pensil dan drawing pen, dia sekarang membuat anime dengan teknologi CG (computer graphics).
Dengan teknologi visual komputer ini, menurutnya, bisa memberikan efek lebih bagus. Bukan hanya pembuatan ekspresi tokoh, tapi juga pewarnaannya. “Tapi dengan teknik CG dibutuhkan lebih kejelian dan kesabaran,” kata dia.
Cowok yang juga aktif mengikuti ekstra Tapak Suci ini sudah menghasilkan 20 anime sosok superhero. Selain jadi koleksi pribadi, karya-karyanya pun dipamerkan di kelas anime maupun ketika ada event show of force yang diadakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMP Muhammadiyah 12 GKB.
Sekarang, Galih pun terobsesi buat anime dengan tokoh Habibie. Selain lebih kental unsur ke-Indonesiaan, menurutnya sosok ini memiliki keunikan.
“Ya, semua orang sudah tahu, selain mantan presiden, dia adalah tokoh jenius yang pinter buat pesawat,” katanya, sambil tersenyum.
Apakah pernah buat anime dengan tokoh Indonesia lain? Pada PWMU.CO, Galih mengaku pernah. Tokoh yang pernah dibuat anime adalah Presiden Soekarno.
“Buat anime sosok Soekarno pernah gagal. Kesulitannya terutama buat ekspresi dan gaya pidatonya,” ceritanya.
Di balik proses kreatif yang panjang, Galih pun memiliki mimpi. Selain membuat organisasi anime, dia berhasrat melakukan pameran tunggal karya animenya. (Ichwan Arif)