Untuk berhasil memproses diri menjadi orang yang bertakwa, Ketua PWM Jatim 2010-2015 ini menjelaskan tiga sifat yang harus melekat pada diri seseorang. Pertama, harus mampu menjaga diri agar tidak dimurkai Allah. Kedua, tidak merusak dirinya sendiri dan ketiga, tidak merusak diri orang lain.
Berkaitan dengan pendidikan, Thohir mengajak menghargai para guru, karena dari gurulah akan lahir Jenderal Berbintang. Tapi sayangnya, guru hanya dihargai sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. “Sebenarnya gurulah yang berhak mendapatkan penghargaan, tapi kebalikannya, yang mendapat penghargaan adalah para pahlawan,” ujar Thohir.
(Baca juga: PWM Ajak Ngaji Online Jamaah Muhammadiyah Laren)
Menyinggung soal puasa Ramadhan 1437 yang menurut Maklumat PP Muhammadiyah jatuh pada hari Senin (6/6), Thohir mengajak umat Islam melakukan puasa dengan hati, yang didorong oleh rasa ikhlas pada Allah semata. “Puasa seperti ini akan melahirkan sikap tawaduk dalam kehidupan. Akan menumbuhkan kasih-sayang pada diri, keluarga, dan sesama,” kata Thohir. “Semoga kita mampu melaksanakan puasa Ramadhan serta menjadi manusia muttakin.”
Di awal ceramahnya, Thohir memberi apresiasi atas karya seni yang ditampilkan siswa-siswi SMPM 17 Keduyung, terutama penampilan bela diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah yang diperagakan Widodo Saputro, peraih Juara 2 dalam kejuaraan bela diri siswa se-eks Karesidenan Bojonegoro, beberapa waktu lalu.
Sementara itu Kepala SMPM 17 Keduyung Faizin SPd mengatakan, sekolah yang berdiri tahun 1986 ini masih eksis dengan sejumlah prestasi walaupun terletak di desa yang sulit dijangkau oleh moda transportasi. Faizin juga berharap adanya kerjasama antara guru dan orang tua dalam mengawasi anak-anaknya. “Semoga anak-anak bisa melanjutkan sekolah yang lebih tinggi,” pesannya kepada 20 siswa Kelas IX yang baru diwisuda.
Selain dihadiri wali murid, acara ini juga diramaikan oleh kehadiran pimpinan dan warga Muhammadiyah dari Pimpian Ranting Muhammadiyah (PRM) Keduyung, Pesanggrahan, Mojoasem, Siser, Dateng, Sapan, Jabung, Durikulon, Centini, Bulutigo, dan Jamang. (Roin/Hariadi)