![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2019/04/Pasangan-Pemilu.jpg?resize=800%2C600&ssl=1)
PWMU.CO –Pemilu kali ini membulatkan tekad pasangan lansia Romdhoni (68) dan Suyami (65) untuk datang di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 Pekelingan Gresik, Rabu (17/4/2019).
Mereka tinggal di Pondok Permata Suci (PPS). Menuju TPS naik mobil online. Tiba pukul 10.10. Didampingi anak dan cucu.
Suyami (65) menceritakan, beberapa kali Pemilu dan Pilkada dia absen karena terhalang kesehatan. Kakinya tidak kuat berjalan jauh. Dengan kondisi itu ia enggan keluar rumah.
Pemilu 2019 ini dia tak mau Golput lagi. ”Sebab ada kader Muhammadiyah Pak Nadjib Hamid dan Pak Zaenuddin Maliki. Sekarang harus mencoblos,” katanya.
Nadjib Hamid menjadi calon Dewan Pertimbangan Daerah (DPD) Jawa Timur dan Zaenuddin Maliki menjadi caleg DPR dari PAN Daerah Pemilihan Gresik-Lamongan.
Ibu ini aktivis Aisyiyah. Begitu pula empat anaknya dan menantunya. Aktivis Aisyiyah dan Muhammadiyah. ”Saya tidak mau melewatkan satu suara untuk Muhammadiyah,” tandasnya.
Saat dikonfirmasi setelah mencoblos, ia mengaku bingung saat di bilik suara. Sebab tangan kanannya tidak berfungsi baik.
”Alhamdulillah petugasnya baik. Anak saya diperkenankan membantu membukakan kartu suara. Ada yang kecil ada yang besar kertasnya. Tulisannya gak bisa kebaca. Jadinya foto orang dan gambar partainya yang tak coblos,” ceritanya sambil tertawa kecil.
Saat di TPS banyak tetangga yang menyalami Mak Mi, panggilannya di kampung dulu, karena lama tidak bertemu. Mereka menanyakan kabar kesehatannya. Meski terlihat lelah karena menunggu panggilan mencoblos selama 45 menit tapi terpancar wajah bahagia karena sudah mencoblos kader dan bertemu dengan tetangga lamanya di Pekelingan.
Bagi Suyami, Pemilu 2019 sebagai ajang menyalurkan aspirasi dan silaturahim dengan tetangga lama. (Siti Mariyanti)
Discussion about this post