PWMU.CO – Sebanyak 287 siswa kelas VI SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya atau SD Mudipat menjalankan shalat Dhuha di Masjid KH Ahmad Dahlan sebelum masuk ruang kelas untuk mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang berlangsung pada Senin-Rabu (22-24/4/2019).
”Anak-anak kita biasakan shalat Dhuha, berdzikir dan berdoa pada Allah agar diberi kemudahan saat mengikuti ujian. Kebiasaan ini sudah berjalan bertahun-tahun di sini. Semoga anak-anak memperoleh hasil maksimal. Prestasi penting tapi kejujuran yang utama,” ujar Ustadz Muhammad Sholihin, guru Al Islam dan Kemuhammadiyahan.
Ustadz Sholihin yang juga ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur mengatakan, sekolah sebelumnya telah mengimbau siswa agar datang ke sekolah lebih awal sehingga siswa bisa menjalankan shalat Dhuha.
”Selain itu orang tua juga kita imbau agar mendampingi anaknya dalam ibadah dan belajar di rumah. Saya mengimbau orang tua siswa, guru dan karyawan sekolah juga ikut mendoakan agar anak-anak memperoleh hasil yang maksimal dengan kejujuran,” katanya.
Sementara, Kepala SD Mudipat M. Syaikhul Islam mengatakan, USBN tidak sekadar berjuang meraih angka, tapi juga menguji seberapa siswa disiplin, jujur, dan berintegritas. Ujian akhir juga bukan segalanya, karena memiliki akidah yang lurus, tertib beribadah, berakhlak mulia, dan peduli sesama lebih utama.
Ditemui di masjid setelah shalat Dhuha, Muhammad Ar Rayyan kelas VI-F mengatakan, USBN tahun ini dia tidak kesulitan. ”Alhamdulillah, materi USBN hari pertama dan kedua pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika saya bisa mengerjakan,” katanya.
Siswa yang pernah bersekolah di Jepang itu melanjutkan, selama USBN dia belajar setelah shalat Maghrib sampai pukul delapan. ”Di sekolah juga ada pembinaan khusus untuk menghadapi USBN, jadi saya dan teman-teman percaya diri dan optimis memperoleh hasil maksimal,” katanya. (Anang)