PWMU.CO-Sejak tiga tahun terakhir ini, ada tradisi unik di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (SD Mudipat).
Sebelum menjalani Ujian Nasional Berstandar Nasional (USBN) yang berlangsung selama tiga hari, Senin-Rabu (22-24/4/2019), mereka harus datang di sekolah paling lambat pukul 06.30. Meski jadwal ujian sebenarnya mulai pukul 08.00-10.00. Mereka mengikuti shalat Dhuha setelah itu minum teh hangat dan makan kue.
Shalat Dhuha dan berdoa untuk bermunajat dan berserah diri kepada Allah. Setelah berusaha belajar dan menjalani serangkaian latihan yang melelahkan, sikap terakhir bertawakal. Dengan khusyuk, mereka melakukan shalat Dhuha. Kemudian berdoa sendiri-sendiri. Lantas pemandu kegiatan Ustadz Sholihin memberi motivasi.
Setelah itu, siswa menuju ke kelas untuk minum teh hangat dan makan kue. Kebiasaan ini sudah berjalan tiga tahun. Dengan didampingi oleh wali kelas masing-masing.
Koordinator kelas 6 Bara Nira Shanti menjelaskan, acara sruput teh hangat ini agar siswa merasa lebih tenang dan rilek. Sambil mengudap kue untuk antisipasi siswa yang rumahnya jauh, mungkin belum sempat sarapan.
”Jika siswa merasa tenang dan tidak lapar, harapan kami mereka bisa mengerjakan ujian dengan mudah, nyaman dan meraih nilai yang bagus,” jelasnya.
Siswa pun merasa senang dengan tradisi minum the ini. Azizah Tristi Febriana merasa rileks setelah minum teh lalu mengikuti ujian. ”Dengan shalat, berdoa, setelah itu minum teh dan makan kue, saya merasa tidak tegang lagi. Semoga diberi kemudahan dalam mengerjakan soal dan dapat nilai yang bagus,” ucapnya.
Di sela minum teh, wali kelas memberikan semangat dan pesan kepada siswa agar teliti dalam mengisi jawaban maupun biodata. Dia menekankan mengerjakan ujian dengan jujur dan menjaga ketertiban saat ujian. (Azizah)