PWMU.CO – Penyakit Tuberculosis yang dikenal dengan singkatan TBC merupakan penyakit menular yang diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditandai dengan batuk lebih dari 2-3 pekan yang tak kunjung sembuh.
“Kasus TBC memang tidak tersebar secara merata di seluruh dunia, akan tetapi Indonesia termasuk dalam peringkat ke-3 dari 5 tertinggi dunia yang memiliki masyarakat dengan penyakit TBC tertinggi,” kata dr Wiwik Kurnia Ilaihi SP P saat memberikan sosialisasi pada acara Peringatan Hari TBC Sedunia yang diselenggarakan oleh Majelis Kesehatan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik di Wahana Ekspresi Pusponegoro, Ahad (28/4/19).
“Tuberculosis merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa saja, terlebih pada orang yang memiliki daya tahan atau imunitas tubuh yang rendah seperti orang yang sedang sakit, bayi dan anak-anak,” ujarnya.
Meskipun TBC menjadi momok di masyarakat, sambungnya, akan tetapi jika kita menemukan orang yang mengidap tuberculosis, khususnya bagi keluarga dekat, tidak usah takut. Sebab orang yang terjangkit TBC hanya perlu pengobatan dan pendampingan khusus untuk proses penyembuhannya,” ungkap dokter yang sekarang bekerja di Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik ini.
Dokter Wiwik, sapaan akrabnya, juga menyampaikan kepada penderita TBC supaya tidak menularkan bakteri ke anggota keluarga dan orang lain yaitu dengan cara: pertama, menggunakan masker saat berinteraksi minimal dua bulan sebab bakteri tuberculosis mampu menular melalui udara.
Kedua, hendaknya tidak membuang ludah atau dahak sembarangan. “Akan tetapi buanglah dahak dalam gelas plastik yang tertutup nantinya akan dibuang pada lubang pembuangan seperti kloset,” ujarnya.
Ketiga, segeralah berobat ke Puskesmas atau rumah sakit serta minum obat secara tetatur hingga sembuh.”Dan untuk keluarga yang memiliki anggota yang terkena TBC hendaknya tidak usah takut dan mengucilkan pasien TBC akan tetapi tetap men-support untuk sembuh,” ungkapnya.
Caranya, dia melanjutkan, dengan selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Salah satunya mengusahakan sinar matahari masuk ke dalam rumah, sering mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga pola makanan sederhana yang bergizi.
Sosialisasi yang disampaikan perempuan bertubuh tinggi tersebut memicu antusias peserta seperti yang ditanyakan oleh Ahmad Zubairi, peserta dari kelurahan Pekauman Gresik. “Bagaimana jurus-jurus agar masyarakat Gresik terbebas dari TBC?”
Dokter Wiwik mejawab, hal yang harus dilakukan yakni memastikan terlebih dahulu dari kita yang sehat, rumah, tetangga dan desa kita yang sehat. “Sehingga dari yang tidak ditemukan menjadi ditemukan, dari yang ditemukan menjadi disembuhkan,” ujarnya. (Iid)