PWMU.CO-Tim Jihad Politik Muhammadiyah (Jipolmu) wilayah Jawa Timur mengadakan silaturahmi dan buka bersama di Kantor PWM Jatim Jl Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Sabtu (11/5/19) malam.
Pertemuan itu tentu membahas hasil Pemilu 2019 yang sudah mendudukkan nama-nama di kursi DPR, DPRD, dan DPD dari Jawa Timur.
Ketua PWM Jatim Dr Saad Ibrahim mengatakan, esensi jihad politik Muhammadiyah dalam Pemilu 2019 ini sejatinya seratus persen berhasil.
”Kalau kita mau beli suara seperti yang lain, kita bisa,” tandasnya. ”Tapi bila kita lakukan itu apa bedanya kita dengan mereka,” tegas Saad membangkitkan semangat juang semua yang hadir.
Dia mengatakan, memahami hasil Pemilu ini sebaiknya khusnuzhon billah, Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim itu menceritakan sosok Mukti Ali ketika mau dilantik jadi rektor sebuah perguruan tinggi mendadak dibatalkan.
”Tentu itu membuatnya kecewa. Ternyata Allah punya rencana lain. Berikutnya beliau diangkat jadi menteri,” ceritanya.
Kisah itu membuat hadirin tersenyum lepas sambil berseloroh,”Berarti Pak Nadjib Hamid nanti jadi menteri.”
”Itu kalau presidennya saya,” jawab Saad dengan candanya yang pas.
Saad melanjutkan, hasil Pemilu ini investasi. Bayangkan baru satu tahun kita sudah bisa menghasilkan seperti ini. Proses ini sangat kita apresiasi karena terbukti telah mengantarkan Prof Zainuddin Maliki dan Nadjib Hamid dengan suara 1.007.775.
Dia berharap suara Nadjib Hamid satu juta lebih itu bisa menjadi kapitalisasi jaringan. ”Saya tegaskan ya, bahwa Prof Zainuddin itu bukan berangkat dari PAN tapi benar-benar dari gerakan Jihad Politik Muhammadiyah. Pak Nadjib juga berhasil. Saya mengapresiasi betul bahwa jihad kita itu berhasil, bila tidak ada kecurangan,” tandasnya.
Menurut Saad, sebenarnya negeri Indonesia ini sudah hancur dan telah kehilangan kecantikannya. Beruntung masih ada Muhammadiyah yang bisa membuat terlihat cantik.
Di akhir ceramahnya, dia meminta Jipolmu terus semangat dan bisa membongkar kecurangan-kecurangan.” Jihad kita itu tidak hanya persoalan menang atau kalah tapi juga harus bisa membongkar kecurangan untuk mengembalikan kecantikan Republik Indonesia,” tandasnya. (Uzlifah)