PWMU.CO – Shalat tarawih di Masjid Al Mahdi El Fast Kampung Inggris Jl. Kemuning Tulungrejo Pare Kediri menjadi istimewa karena diimami dan ceramah oleh ustadz dari Palestina Syeikh Ameer Tawfeeq Husain al Qudah, Senin (13/5/2019).
Setelah shalat tarawih dan witir, Syeikh Ameer menyampaikan ceramah dalam bahasa Arab kemudian diterjemahkan oleh Jabar Azzam ke bahasa Indonesia. Dia mengupas persoalan yang membelit Masjidil Aqsa dari dulu hingga sekarang.
Menurut dia, Allah telah memilih tempat dan waktu yang istimewa. Allah memilih bulan Ramadhan, memilih manusia, nabi-nabi dan rasul, Allah juga memilih tiga tempat yang diberkahi.
”Disebutkan dalam sabda Nabi Muhammad saw, kunjungilah tiga tempat yaitu Masjidil Haram, kemudian masjidku ini (Masjid Nabawi) serta Masjidil Aqsa,” sambungnya.
Masjidil Aqsa, kata dia, masalahnya harus kita perhatikan karena sedang menghadapi penjajahan sejak 70 tahun yang lalu. Kini penjajahan itu telah terjadi di seluruh tanah Palestina.
”Masjidil Aqsa pernah dikunjungi oleh Rasulullah Muhammad saw. Kemudian beliau menjadi imam shalat di masjidil itu. Allah menunjuk Muhammad saw sebagai imam para nabi-nabi. Kami ingin meyakinkan bahwa Masjidil Aqsa bukan milik orang Palestina saja, namun milik kaum muslimin seluruh dunia,” ujarnya.
Dia menjelaskan, ketika Masjidil Aqsa dijajah oleh Zionis Israel banyak kaum muslimin yang datang ikut mempertahankannya. Terutama rakyat Indonesia yang telah ikut berjuang mempertahankan masjid ini sejak 70 tahun yang lalu.
”Seperti yang diceritakan kakek-kakek kami, Indonesia telah memiliki andil yang cukup besar mempertahankan Masjid Al Aqsa, maka terima kasih kami ucapkan kepada seluruh bangsa Indonesia,” ucapnya.
Namun sayangnya permasalahan Masjidil Aqsa sampai sekarang belum selesai. Dahulu Zionis Israel membakar masjid itu dan sekarang melarang para pemuda-pemudi memasuki masjid.
”Kemarin baru saja mendengar kabar para marbot perempuan dilarang masuk masjid. Tentara Israel memukul para perempuan dan laki-laki di pintu gerbang. Mereka melarang para pemuda kecuali orang yang berumur 50 tahun ke atas,” tuturnya.
Di sisi lain, sambung dia, Israel mengizinkan orang Yahudi dan Nasrani kapan pun mereka mau memasuki masjid.
Dia menegaskan, Masjidil Aqsa adalah masjid umat Islam seperti dalam surat Al Isra’ ayat 1. Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya Muhammad pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda tanda kebesaran kami sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
”Semua yang terdapat di sekitar Masjidil Aqsa adalah berkah tanahnya, berkah hawanya, berkah masjidnya, berkah orang-orangnya, mendapatkan berkah orang-orang yang tinggal maupun yang memikirkan Masjidil Aqsa sampai orang-orang yang jauh seperti orang-orang Indonesia,” tandasnya.
Diterangkan, Nabi saw telah mengajarkan kepada kita untuk mencintai Masjidil Aqsa seperti kata Rasulullah datangilah masjid itu dan shalatlah di dalamnya.
”Maka apabila kamu belum bisa mendatanginya kirimkanlah minyak-minyak untuk menerangi sehingga Masjidil Aqsa hidup namun selain masjid juga terdapat permasalahan kemanusiaan yang lain seperti warga Palestina banyak sekali dipenjara tanpa kesalahan yang pasti,” kata Syeikh Ameer. (Dahlansae)