PWMU. CO -Bupati Kediri dr Hj Hariyanti Sutrisno bersama pejabat Pemda setempat buka puasa bersama anak-anak yatim di Panti Asuhan Muhammadiyah Jl. Gede Gang 1 Pare Kediri, Rabu (15/5/2019).
Di acara itu Bupati Hariyanti menyerahkan bingkisan Lebaran kepada anak-anak. Setelah mendengarkan laporan dari Ketua Panti Drs H Nur Hasan Yazid MM, Bupati Hariyanti memberikan sambutan.
”Di sini ternyata ada keterampilan menjahit. Terutama yang cewek-cewek ini. Siapa yang bisa menjahit?” tanya bupati.
”Saya,” jawab anak -anak serempak.
”Menjahit apa?”
”Menjahit baju kami, BU….”
”Yang pinter masak siapa?”
”Saya….” jawab anak panti putri.
”Yang laki-laki yang bisa masak mana?” Anak-anak panti putra tidak ada yang menjawab. Cuma cekikikan. Malu-malu.
Kemudian bupati mengatakan, program Pemerintah Kabupaten Kediri untuk seluruh panti asuhan maupun non panti akan diberi modal usaha ekonomi produktif (UEP). ”Tetapi bukan dalam bentuk uang, namun berupa peralatan ketrampilan,” katanya.
Syaratnya, sambung dia, pengurus panti mengajukan proposal permohonan alat keterampilan yang dibutuhkan. ”Pemda berharap agar pengurus bisa mengurangi ketergantungan bantuan finansial dari masyarakat,” ujarnya .
Bupati Hariyanti memberi contoh, panti asuhan butuh mesin jahit, atau peralatan memasak dan seterusnya, silakan mengajukan proposal sesuai dengan kebutuhan.
Paling akhir permohonan diajukan ke Kementerian Sosial, Jumat (17/5/2019), harus sudah memasukkan entri data. Termasuk foto anak-anak asuh, nama, umur, jenis kelamin. Juga tidak kalah penting perizinan seperti IMB, NPWP. Persyaratan tersebut harap segera dilengkapi dan dibawa ke pusat data GNOTA di Kantor Burengan.
Kursus menjahit dan memasak yang diadakan Pemkab, kata bupati, bisa diikuti pengurus panti yang kemudian mengajarkan kepada anak-anak asuhnya. (Dahlansae)