PWMU.CO – Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Drs Arbaiyah Yusuf MA , menyampaikan sekolah Muhammadiyah harus mampu menjalankan lima nilai pendidikan.
Pertama nilai kesalehan. Nilai ini berkaitan dengan program pembiasaan religius. Sekolah Muhammadiyah harus jadi sarana pembelajaran, bagaimana membangun ketaqwaan pada Allah SWT. “Ingat, ini bukan tugas dari guru Al Islam semata tetapi semua guru karyawan harus mampu teladan secara aplikasi,” ujarnya.
Nilai kedua, lanjutnya, adalah cerdas berilmu. Kejujuran, misalnya, harus dijadikan sebagai pondasi dasar. “Peserta didik tidak hanya cerdas secara akademik tetapi harus cerdas afektif juga. Di sinilah kejujuran harus dijadikan kecerdasan juga,” ujarnya.
Nilai ketiga, Arbaiyah memberikan penekanan pada karakter memberi bukan menerima, yaitu nilai mandiri. Ketika peserta didik aktif berinfak, maka itu salah satu proses untuk merealisasikan nilai ini. Pemerolehan hasil infak akan diberikan kepada saudara-saudara yang membutuhkan.
Menjelaskan materi yang bertemakan Meningkatkan Pendidikan Menunjukkan Kebudayaan, Arbaiyah menjelaskan nilai keempat dan kelima, yaitu beretos kerja keras dan solidaritas sosial.
“Memiliki jiwa sosial harus diberikan ke peserta didik. Ketika budaya infak dijadikan karakter, maka untuk bangun jiwa sosial lebih mudah. Ajak anak-anak kita untuk bakti sosial. Usaha ini bisa dijadikan media stimulasi untuk raih nilai solidaritas sosial. Ayo, sekolah Muhammadiyah aplikasikan lima karakter pendidikan Muhammadiyah ini,” harapnya. (Ichwan Arif)
Discussion about this post