PWMU.CO – Seluruh karyawan amal usaha Muhammadiyah (AUM) di bawah Pimpinan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Gresik membanjiri Panti Asuhan Muhammadiyah Gresik, Jalan KH Kholil Gg XVII/29, Selasa (28/5/19).
Mereka hadir untuk mengikuti Kajian Ramadhan dan Buka Bersama. Selain memenuhi sisi dalam panti asuhan, peserta kajian membeludak hingga panitia menyediakan kursi di luar pagar panti asuhan.
Koordinator Acara Wakiya SAg mengungkapkan, dari 265 undangan yang diedarkan, sebanyak 250 peserta hadir dalam kajian. “Dan 250 peserta yang hadir itu dari berbagai AUM yang berada di bawah naungan Majelis Diksasmen PCM Gresik. Ada TK ABA 1 dan 24. Ada juga SD Muhamamdiyah 1, 2, dan 3, serta SMP Muhammadiyah 1,” jelasnya.
Yang bikin beda, sambungnya, kali ini kami mengundang 50 anak asuh di bawah Panti Asuhan Muhammadiyah dan pengurus panti berjumlah 5 orang.
“Jadi buka bersama kali ini benar-benar beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebelumnya kan masing-masing AUM melaksanakan kegiatan sendiri, kalau tahun ini digabung jadi satu dan serentak,” terangnya.
Dalam kajian Ramadhan panitia mengundang motivator Bagus Sanyoto MPSi. Tutur katanya yang khas dan sedikit kocak membuat suasana penuh tawa. Salah satu candaan yang memancing tawa adalah kepanjangan guru. Menurutnya guru itu merupakan singkatan dari digugu lan kuru (ditatati dan kurus).
Dalam pemaparannya ia mengungkapkan rasa cemasnya tentang handphone sebagai perusak akidah nomor satu untuk anak-anak. Karena itu Bagus menyerukan pada orangtua dan guru untuk berani tegas dalam menjaga aqidah anak-anak, entah di sekolah atau di rumah.
“Islam itu agama yang tidak berubah-ubah. Kita ajarkan secara konsisten ke anak-anak kita. Tidak ada tawar menawar. Islam cuma butuh keistiqamaan, keteraturan. Tidak butuh improvisasi,” ujarnya.
Ketua Majelis Dikdasmen Gresik Ir Ahmad Subagiono mengungkapkan alasannya memilih panti asuhan Muhammadiyah sebagai tempat kegiatan. Menurutnya, secara tidak langsung hal ini menginformasikan pada guru dan karyawan bahwa PCM Kecamatan Gresik saat ini sudah mempunyai panti asuhan.
“Keinginan majelis dengan adanya kegiatan seperti ini dapat menyatukan hati guru dan karyawan untuk anak-anak asuh. Kelanjutannya saya juga harapkan adanya pelaksanaan infak Jumat bagi guru dan karyawan untuk anak-anak asuh ini. Jadi jangan sampai mereka datang ke kita, tapi kita wajib datang ke mereka,” tutupnya. (Awiyan Subekti)