PWMU.CO – Berawal dari kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2013, Muhammad Ilham Yahya dan Anggraini Dyah Novitasari dipersatukan hingga menjadi sepasang suami istri.
Ketika itu, Vita—sapaan Anggraini Dyah Novitasari—sebagai mahasiswa baru di program studi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Ilham—sapaan Muhammad Ilham Yahya—sebagai panitia PKKMB.
Hingga akhirnya 7 Oktober 2018, Ilham memutuskan untuk melamar pujaan hatinya itu. Dari situlah dimulai perkenalan keluarga hingga persiapan pernikahan. “Alhamdulillah, akhirnya sekarang kami sudah resmi menjadi suami istri,” ungkapnya haru saat ditemui PWMU.CO usai prosesi sungkeman, Sabtu (15/6/19) di Dusun Randutawang, Desa Supenuh, Kecamatan Sugio, Lamongan.
Jika biasanya pengantin baru menyiapkan bulan madu setelah pernikahan, Ilham dan Vita harus menyiapkan fisik dan mental menghadapi tantangan baru yang sudah ada di depan mata.
Pasalnya, Ilham—guru SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik—ini siap ditugaskan mengawal sekolah baru, SD Muhammadiyah 1 Bawean. Tak sendiri, Vita—guru SD Muhammadiyah 15 (Limas) Surabaya—juga turut mendampingi sang suami mengabdi di Pulau Putri tersebut. “Insyaallah kami berdua siap,” ujar Ilham penuh keyakinan.
Ia mengaku, kesanggupannya mengawal sekolah baru di Bawean sudah diniatkan untuk beribadah. “Saya dan istri sudah sepakat untuk berusaha bisa bermanfaat bagi masyarakat di mana pun,” ungkapnya.
Rencananya, pasangan pengantin baru ini akan berangkat ke Bawean pada pekan kedua Juli 2019 nanti. “Kami bertugas di sana selama dua tahun, sesuai SK dari Majelis Dikdasmen (PDM Gresik),” kata Ilham.
Meski baru berangkat pada pekan kedua Juli, pria asal Cerme Gresik itu tak bisa menikmati cuti menikahnya dengan leluasa. “Saya harus menyelesaikan keperluan administrasi dan logistik kebutuhan sekolah yang harus dibawa ke Bawean,” jelasnya.
Tentang keputusannya mengabdi di Bawean bersama sang istri, Ilham mendapat pesan khusus dari ibu dan mertuanya. “Ya pesannya harus bisa belajar mandiri, saling menghargai, menghormati, dan mempercayai satu sama lain. Niatkan semuanya untuk jalan ibadah kepada Allah,” kisahnya.
Selain dukungan orangtua, pria yang pernah berpengalaman mengajar di daerah terpencil—di SDN 2 Sarongan Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi—melalui program Jatim Mengajar Yayasan Dana Sosial Al Falah itu juga mendapat apresiasi khusus dari Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Perumahan Pongangan Indah (PPI) Ir Hon Djaelani.
“Sebagai pengelola amal usaha Muhammadiyah di tingkat Ranting, kami wajib men-support program-program dari Majelis Dikdasmen Daerah yg salah satunya adalah pendirian SD Muhammadiyah Bawean,” ujarnya.
Pak Hon—begitu ia akrab disapa—mengaku saat ini pihaknya baru bisa membantu menyiapkan salah satu tenaga pengajar dari SDMM, yaitu Ilham untuk mengabdikan diri selama dua tahun di Bawean. “Bila diperlukan, kami juga siap mengirim sumber daya manusia dari SDMM untuk menyupervisi sistem pembelajaran di sana,” ungkapnya memberikan motivasi.
Bahkan, ia juga mengapresiasi Ilham yang dengan ikhlas bersedia ditempatkan di Bawean demi kemajuan pendidikan Muhammadiyah di sana. “Mengingat posisi Ustadz Ilham saat ini adalah guru kontrak, kami akan memberikan apresiasi kepada dia untuk menjadi calon guru tetap, sekembalinya dari Bawean,” jelasnya.
Tak hanya Ilham, Vita juga mendapat dukungan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wiyung untuk mendampingi sang suami mengabdi di Bawean. “Sangat mendukung karena kita berjuang di amal usaha Muhammadiyah harus bisa memajukan sekolah Muhammadiyah di mana saja. Siap menjadi sekolah mitra juga,” ungkap Vita.
Hal tersebut seperti diungkapkan Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik M Fadloli Aziz SSi MPd usai bersilaturahim ke SD Muhammadiyah 15 Surabaya, Jumat (24/5/19) lalu. Dalam kunjungan itu turut hadir pula Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Gresik Ir Dodik Priyambada SAkt dan juga Ilham.
Aziz mengatakan, kunjungannya itu untuk bersinergi dan meminta dukungan tenaga guru dari SD Muhammadiyah 15 Surabaya dalam pendirian dan mulai beroperasinya SD Muhammadiyah 1 Bawean Tahun Pelajaran 2019/2020 ini. “Alhamdulillah, kami ditemui Ketua dan Bendahara PCM Wiyung, Sekretaris Dikdasmen PCM Wiyung, Kepala dan Wakil Kepala SD Muhammadiyah 15 Surabaya yang menyatakan kesiapan dukungannya,” ungkap Aziz.
Bahkan, lanjutnya, Ketua PCM Wiyung Mohammad Masykur memberikan apresiasi atas kesiapan Ilham bertugas dan berjuang di SD Muhammadiyah 1 Bawean. “Seyogyanya setiap pendidik di sekolah Muhammadiyah harus siap berjuang di mana pun berada. Prinsip berjuang dan berkorban adalah nafas perjuangan yang perlu dikuatkan,” kata Aziz menirukan ucapan Masykur.
Dari hasil pertemuan tersebut, Aziz menyimpulkan secara kompak, baik PCM Wiyung, Dikdasmen PCM Wiyung, dan kepala sekolah menyatakan kesiapannya memberikan dukungan berupa tenaga guru yang diharapkan bisa mendampingi Ilham ke SD Muhammadiyah 1 Bawean. (Ria Pusvita Sari)