PWMU.CO-Manusia ketika mencari rezeki sering melupakan Allah. Bekerja keras siang malam yang dipikir untuk memenuhi kebutuhan materi semata. Lupa bahwa mencari rezeki itu untuk beribadah.
Demikian disampaikan Ketua Pusat Pengkajian Al Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya Ustadz Sholikhul Huda MFilI dalam Pengajian Reboan karyawan RS PKU Surabaya di Masjid As Syifa’ Jl KH Mas Mansur 180-182 Surabaya, Rabu (7/8/2019).
Sholikhul Huda mengatakan, selama ini disadari atau tidak, niat kita bakerja mulai bergeser. Awalnya niat ibadah dan hanya untuk mengabdi.
”Sekarang kita lupa, landasannya tidak lagi ibadah, tetapi material, sehingga setiap langkah kita diukur dengan materi, kalau tidak ada bayarannya tidak mau,” paparnya.
Menurut dia, ada tiga konsep rezeki dalam Islam. Pertama, semua makhluk yang berakal dan tidak berakal sudah dijamin oleh Allah rezekinya.
”Sekarang yang disebut berakal itu adalah manusia. Yang tidak berakal itu makhluk lainnya. Kemudian kalau yang gila saja bisa bertahan hidup apalagi yang waras. Maka yang berakal harus belajar kepada itu. Anda harus yakin semua makhluk sudah disediakan rezekinya. Semua potensi yang ada di dalam alam itu diciptakan untuk manusia,” ujarnya.
Contohnya, takut nikah karena khawatir tidak bisa makan. Mau nikah takut. Mau menyekolahkan anaknya takut. ”Kalau kita yakin kepada Allah maka tidak akan ada rasa takut dalam hati kita,” katanya.
Kedua, lanjutnya, siapapun yang hidup pasti diberi jatah rezeki sampai mati oleh Allah. ”Jangan khawatir, yakinlah bahwa semua memiliki rezekinya,” katanya.
Ketiga, sambungnya, hakikat rezeki yang kita miliki itu adalah yang kita makan dan kita manfaatkan. ”Panjenengan punya beras satu ton. Apakah kita makan satu ton, ya tidak. Hanya satu piring yang kita makan. Punya deposito di bank, apakah kita gunakan semua, kan tidak,” tegasnya.
”Semua harta yang kita miliki jangan hanya disimpan di bank saja tetapi dimanfaatkan untuk infak, sedekah, zakat. Landasan kerja harus kita ubah. Awalnya hanya materi, mari kita ubah bahwa landasan hidup itu karena Allah,” ucapnya.
Dia menyampaikan, apa pun yang diberikan Allah kepada kita mari kita syukuri, karena Allah yang maha mengetahui tentang rezeki kita semua. (*)
Penulis Habibullah Al Irsyad Editor Sugeng Purwanto