PWMU – Perayaan Idul Adha 1440 H telah berlalu, Ahad (11/8/19). Namun tidak bagi siswa kelas I Pelangi SD Alam Muhammadiyah Kedanyang Kebomas Gresik—atau yang dikenal dengan SD Almadany.
Dengan dibantu bundanya masing-masing, mereka menulis cerita di balik peristiwa Idul Adha tahun ini. Seperti dilakukan Delisha Qistina Putri bersama bundanya, Desy Ufilia P, yang menceritakan antusiasnya Delisha menyambut hari raya kurban itu.
“Pagi sebelum Subuh dia (Delisha) sudah bangun. Shalat Subuh, terus minta buru-buru ke masjid dekat rumah untuk shalat Id,” cerita Desy.
Lain Delisha, lain pula Muhammad Mirza Ardhani. “Ardhan sejak Maghrib (10/8/19) udah siap- siap takbir keliling kampung bersama TPQ-nya,” terang Nikmatuz Zahra, ibunda Ardhan.
Hal yang sama dilakukan Ilbana Azzukhruza saat malam hari raya tersebut. Ia bersama teman TPQ Nurul Ummah Grang Sungkono Kedanyang melakukan takbir keliling.
Sementara itu Engeli Daiva Javanda alias Vanda, usai shalat ied dan melihat pemotongan hewan. “Ia tampak duduk di teras rumah sambil membaca Juz Ammah,” kata Alesta Eka Sundari, bundanya.
Eka menceritakan, Vanda sangat senang menghafal Juz Amma agar mendapat hadiah stiker mobil untuk hafalan terbanyak di kelas I Pelangi-nya.
Ada pula cerita Adiba Ayra Rohman dan Febiola Naomi Brilian Rachmat. Keduanya menemani ayah masing-masing yang menjadi panitia kurban di TK ABA 34 Kedanyang. “Asyik bisa melihat bapak-bapak memotong daging,” kata Ayra sembari main prosotan, yang diamini Naomi.
Lain lagi cerita Kenzie Tsari Azmi. “Saat liburan Idul Adha dan hari Tasyrik ini, Kenzie asyik masak (daging kurban) ala chief hotel bintang lima,” kata Nuzullia El Barkati, sang bunda.
Kepala SD Almadany Drs AH Nurhasan Anwar MPd menyampaikan saat libur sekolah, pada dasarnya tidak libur belajar. Hanya kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang libur.
“Karena belajar tidak ada liburnya. Kapan saja dan di mana saja hakikatnya adalah belajar. Termasuk mencari pengalaman hidup dalam momen Idul Adha dan hari Tasyrik,” tandasnya.(*)
Kontributor Mahfudz Efendi. Editor Mohammad Nurfatoni.