PWMU.CO – Peringatan Hari Kemerdekaan Ke-74 Republik Indonesia yang dilaksanakan oleh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia meriah dengan berbagai lomba layaknya di tanah air.
Kegiatan yang dilaksanakan di kawasan wisata Bamboo Resort, Kuala Langat – Selangor, Malaysia Sabtu (31/8/19), diikuti oleh sekitar 200 orang utusan Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) dan Pimpinan Ranting Istimewa Aisyiyah (PRIA) yaitu Kampung Baru, Klang Lama, Kepong, Pandan, Sungai Way dan Ampang.
Ketua PCIM Malaysia Dr Sonny Zulhuda menyampaikan kegiatan yang dikemas dalam suasana Family Gathering ini diisi dengan berbagai lomba antaranak-anak, warga Muhammadiyah, Aisyiyah, PRIM, dan PRIA.
Beberapa lomba yang dilagakan adalah makan krupuk, membuat rujak, balap karung, lari sarung, cari duit dalam tepung, tarik tambang, lari balon berpasangan, dan pesan berantai. “Pokoknya mirip banget dengan di tanah air,” ujar Sonny bersemangat.
Peserta lomba semakin bersemangat dengan hadirnya anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah Nofri Hartini Tanius dari Yogyakarta.
“Saya sangat senang dan bangga bisa menyaksikan dan merasakan langsung kemeriahan serta kekeluargaan warga Muhammadiyah di Malaysia,” ungkap Nofri.
Selain itu hadir juga keluarga salah seorang aktivis Muhammadiyah dari Negeri Sembilan, Yutiman yang sudah lama menetap di Malaysia.
“Ramai sangat anggota Muhammadiyah kat ke-el sini. Saya dan keluarga rasa seronok lah ikut program macam ni. Lain waktu PCIM dan PCIA boleh lah saya jemput buat program dekat Bahau, Negeri Sembilan tempat kami,” ujar Yutiman yang masih punya banyak kerabat di Padang.
Pukul 16.00 sore waktu setempat, acara diakhiri dengan terlebih dahulu disemarakkan dengan lomba favorit para kader persyarikatan di Malaysia, yakni lomba membuat rujak buah antar-Pimpinan Ranting dan Pimpinan Cabang.
“Lomba membuat rujak buah ini merefleksikan keberagaman dan kebersamaan warga persyarikatan yang bersatu serta bersemangat dalam ber-Muhammadiyah,” imbuh Sonny.
Rasa puas diakui oleh para peserta lomba. Ali Fauzi dari PRIM Ampang merasakan persaudaraan yang semakin kental. Sementara itu Takhsis Ansori dari PRIM Kampung Baru merasakan kegembiraan yang luar biasa. “Walapun capeknya melebihi kerja sehari tapi hati ini gembira sekali,” tutur pria asli Bulu Brangsi Lamongan ini.
Siti Sitatun utusan PRIA Kepong yang asli Wotan Gresik menyatakan merasa puas bisa melaksanakan kemerdekaan di negeri jiran. Aksan utusan PRIM Kampung Baru merasakan yang jauh di dekatkan, yang dekat rapatkan barisan. “Saling mengenal, melengkapi dan menjaga tali silaturahmi bersama Muhammadiyah,” tutur Aksan asli Lamongan ini.
Mat Lazim dari PRIM Klang Lama merasakan kebersamaan yang kuat. “Semua perserta baik yang ikut lomba atau tidak ikut lomba di situ ada rasa kekeluargaan yang begitu mesra dan membuat hati merasa senang, gembira dan bahagia,” jelasnya.
Wakil Ketua PCIA Malaysia Nuriyatun Nafiah malah seperti masih di bangku sekolah. “Dengan berkibarnya sang Merah Putih sambil melantunkan lagu kebangaan Indonesia Raya, rasa terharu sampai menitikan air mataa. Lebih berkesannya lagi rasa kebersamaan yang didasari rasa ikhlas dan kasih sayang,” ungkap Nuriyatun.
Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.