PWMU.CO-Jangan menunggu kaya untuk bersedekah. Prinsip itu diterapkan kepada para santri LPA Nurul Huda Brangsi, Laren, Lamongan.
Mereka menjlankan Bersedekah Kolektif yang dibalut dalam program Gerakan Rabu Al Maun disingkat Geram. Uang yang terkumpul dipakai membantu keluarga dhuafa.
Koordinator Tim Geram Siti Akhifah menjelaskan, santri tetap istiqomah bersedekah sebagai pembelajaran. ”Manfaatnya benar-benar dirasakan keluarga yang dijadikan sasaran. Gerakan ini sesuai dengan pesan Allah yang terkandung dalam surat Al Maun,” ujarnya.
Uang infak dari 225 santri dikumpulkan setiap Rabu. Kemudian disalurkan setiap akhir bulan. Dia menjelaskan, tidak semua santri pesantren ini dari keluarga berkecukupan. Ada beberapa santri dari keluarga yatim dan kurang mampu.
”Tapi mereka tetap ikut menyisihkan uang jajan untuk Geram. Inilah yang kami namakan sedekah kolektif sebagai pembelajaran santri dan bersedekah tak perlu menunggukaya,” tuturnya.
Misnatun, salah satu penerima santunan dari infak ini menyatakan, sangat terbantu setiap bulan mendapatkan sembako dari para santri. ”Terima kasih LPA. Semoga istiqomah,” ujarnya.
Pada kesempatan yang lalu hasil infak disalurkan kepada keluarga di Desa Bulu Brangsi, Sawo, dan Karangwungu. ”Kita juga pernah bersama mengunjungi Panti Asuhan Al Mizan Lamongan untuk penyaluran,” katanya. (*)
Penulis Adib Adam Editor Sugeng Purwanto