PWMU.CO – Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Klinik di Lamongan dilaksanakan Kamis-Sabtu (26-28/9/19).
Ada dua klinik yang diakreditasi di awal. “Karena dianggap paling siap, dan kedua-duanya milik Muhammadiyah yaitu Klinik Muhammadiyah Lamongan dan Klinik Karangasem Muhammadiyah Paciran,” dr Sophiati Sutjahjani MKes, yang jadi surveyor di Klinik Muhammadiyah Lamongan bersama dr Budiawan MKes.
Sementara surveyor Klinik Karangasem Muhammadiyah Paciran adalah dr Muhammad Shohib Mars dan dr Roestiani Mars.
Di Klinik Muhammadiyah Lamongan kedatangan tim surveyor disambut gerak tari peragaan cuci tangan yang diselingi gerak jurus Tapak Suci persembahan karyawan lelaki. Ini yang membuat daya tarik tersendiri bagi tim surveyor.
“Kelihatan Muhammadiyah banget, karena diperagakan oleh karyawan laki-laki dan ada perpaduan dengan Tapak Sucinya. Coba kalau yg memperagakan perempuan, nanti yang jadi objek perhatiannya kan orangnya, bukan gerakannya lagi,” seloroh Bu Shopi panggilan Sophiati Sutjahjani. Ketua tim surveyor ini adalah Ketua Majlis Kesehatan Pimpinan Wiayah Aisyiyah Jawa Timur.
Wakil Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan dr Diah Kabid Yanmed yang hadir dalam acara itu menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim surveyor. Dia uga mengapresiasi Klinik Muhammadiyah Lamongan yang sudah sangat siap dilakukan akreditasi.
Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Ghufron MAg sangat mendukung dan men-support penuh amala usaha kesehatan, termasuk Klinik Muhammadiyah Lamongan.
Sekretaris Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU M) PDM Lamongan Zuhdi Mukromin MKes menyampaikan, persiapan akreditasi ini sudah dilakukan sejak tahun 2015. “Saat itu langkah awal yang dilakukan MPKU adalah mengirimkan dua orang untuk mengikuti pelatihan Tim Pendamping Akreditasi Klinik di Murnajati Malang,” ujarnya.
Setelah itu, sambungnya, kita melakukan beberapa kali workshop dan puluhan kali semiloka tentang akreditasi klinik, dari satu klinik ke klinik yang lainnya.
“Hingga pada tahun ini, mestinya ada lima klinik dari 13 klinik Muhammadiyah di Lamongan yang kita persiapkan untuk maju akreditasi,” jelasnya. Tapi dengan beberapa pertimbanga, lanutnya, kita putuskan dua klinik dulu yang maju akreditasi.
Dari hasil supervisi, Bu Sophi menyampaikan, secara umum Klinik Muhammadiyah Lamongan sudah cukup bagus, baik dari sisi pelayanan maupun manajemennya. “Meskipun ada beberapa yang perlu penyempurnaan dan kami berharap klinik ini akan menjadi role model bagi Klinik-Klinik lainnya. Tidak hanya dari Lamongan, tapi juga Jatim bahkan Indonesia. Tidak hanya dari kalangan Muhammadiyah, tapi juga dari klinik swasta lainnya,” harap dia. (*)
Kontributor Slamet Hariadi Editor Mohammad Nurfatoni.