PWMU.CO-Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Porong mengadakan pengajian bertempat di Masjid Al Muniroh Perguruan Muhammadiyah Porong, Ahad (13/10/2019). Acara dihadiri 100 orang terdiri dari warga Muhammadiyah, Aisyiyah, dan masyarakat sekitar.
Di halaman juga diadakan bazar yang menjual aneka jajanan, makanan, dan minuman. Bazar kali ini diisi dari wali murid SD Muhammadiyah Porong.
Pengajian diisi oleh Ustadz Ahmad Dzulhimam Lc, alumnus SD Muhammadiyah 5 Porong yang sekarang menjadi Dewan Pendidikan Kabupaten Sidoarjo.
Membuka
ceramahnya dia surat An Nisa ujung ayat 1. ”Attaqullaahalladżii tasaa’alụna
bihii wal-ar-ḥaam, innallaaha kaana alaikum
raqiibaa.
Artinya, bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu mengawasi kamu.
Menurut Ahmad Dzulhimam, penggunaan kata silaturahim saat ini banyak disalahgunakan untuk kumpul-kumpul di luar konteks Islam. Padahal konteks kata itu mengundang berkumpul karena iman Islam.
”Jika berkumpul untuk mengidolakan patung atau minum minuman keras bukan silaturahim namanya,” kata mantan ketua PDM Kabupaten Sidoarjo ini.
Disebutkan, tata cara urutan silaturahim supaya langgeng dan Islami itu memberi salam, menyajikan makanan, mempererat tali persaudaraan, shalat malam, ikhlas karena Allah.
”Melihat kondisi negara saat ini yang saling mencurigai dan menyerang, seharusnya pemerintah bisa mengadakan silaturahim nasional agar setiap elemen masyarakat bisa mempererat tali persaudaraan, sehingga persatuan bisa terwujud,” tuturnya. (*)
Penulis Kusnaini Utomo Editor Sugeng Purwanto