PWMU.CO – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar Indonesia Science Expo (ISE) 2019 di Hall 5 Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD) Tangerang, Rabu-Sabtu (23-26/10/19).
ISE yang berisi lomba dan pameran hasil penelitian ini mengusung tema Today and Beyond dengan tema besar Keanekaragaman Hayati Indonesia untuk Kehidupan Masa Depan yang Lebih Baik dan berkelanjutan”.
Kepala LIPI Laksana Tri Handoko dalam pembukaan ISE 2019 menyampaikan ucapan selamat kepada peserta Lomba Karya Ilmiyah Remaja (LKIR), National Young Inventor Award (NYIA), International Exhibition for Young Inventor (IEYI), dan Kalbe Junior Scientist Award (KJSA).
“Tahun kemarin dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Tahun ini tidak bisa membuka acara karena berbarengan dengan pelantikan kabinet. Ketidakhadiran presiden RI karena pelantikan kabinet tidak mengurangi kualitas acara ISE 2019,” kata Handoko.
Menurutnya, riset dan inovasi sangat penting bagi kita, minimal sesuai dengan program pemerintah terkait SDM Unggul dan pengembangan ekonomi berbasis SDM.
“Sebagai pelaksana tugas pemerintah dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, LIPI terus membuka peluang bagi semua pihak untuk terlibat dalam kegiatan penelitian,” tuturnya.
Dia menegaskan, ISE menjadi platform yang mempertemukan publik dengan berbagai latar belakang. Mulai akademisi, unsur pemerintah, industri, pelajar, juga masyarakat umum. “Publik bisa terlibat secara langsung dalam aktivitas sains sesuai ketertarikan mereka. Diharapkan akan menciptakan interaksi yang memunculkan kolaborasi,” ujar Handoko.
Di area ISE 2019, sambungnya, digelar pameran hasil penelitian dari lembaga penelitian, perguruan tinggi dan industri, science movie, science show dan talkshow, seminar dan konferensi internasional.
“Kegiatan kompetisi ilmiah generasi muda dalam LIPI Youth Science Fair yang mencakup ajang LIPI Young Scientist Award, Lomba Karya Ilmiah Remaja, dan National Young Inventors Award. Juga ada Kalbe Junior Scientist Award (KJSA). Tahun ini juga bertepatan dengan momentum Indonesia menjadi tuan rumah International Exhibition for Young Inventors (IEYI).
“Tahun ini adalah kali ketiga Indonesia menjadi tuan rumah setelah sebelumnya pada tahun 2007 di Yogyakarta dan tahun 2014 di Jakarta. Untuk tahun ini, IEYI diikuti 11 partisipan Internasional yakni Indonesia, Jepang, Macau, Malaysia, Philipina, Rusia, Singapura Taiwan, Thailand, Tiongkok, dan Vietnam,” ucap Handoko sambil menyapa peserta.
Mahrus Ali Fawwaz, siswa SD Muhammadiyah Manyar, Gresik, sebagai finalis KJSA 2019 mengungkapkan kegembiraannya bisa mengikuti kegiatan ISE 2019. “Saya sangat gembira dan bangga bisa mengikuti kegiatan pameran dan festival sains sebesar ini. Saya bisa belajar banyak dari karya-karya penelitian siswa yang lain”, tutur Mahrus-panggilannya di booth KJSA 2019. (*)
Kontributor M Fadloli Aziz. Editor Mohammad Nurfatoni.