PWMU.CO – Kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat seringkali menjadi sasaran pencurian para penjahat. Modus operasi penjahat untuk melancarkan aksinya pun beragam.
Kali ini terjadi aksi pencurian motor melalui modus berpura pura menjadi penumpang Ojek Online (Ojol). Nasib malang tersebut dialami Wahyu (25), aktivis Pemuda Muhammadiyah asal Panarukan, Situbondo yang bekerja menjadi Ojol.
Kejadian bermula saat Wahyu mangkal di base camp bersama rekan-rekannya menunggu order penumpang pada Selasa (19/11/2019).
“Setelah tiga puluh menit saya di base camp, saya didatangi penumpang laki-laki paro baya. Dia meminta saya mengantarkan ke Panarukan,” cerita Wahyu.
Penumpang tersebut, sambung dia, tidak mau menggunakan aplikasi online. “Penumpang itu menginginkan tarif offline, agar tidak terlalu mahal,” terang dia.
Maka terjadilah transaksi sampai sepakat harga. Wahyu dengan riang mengantarkan ke tujuan yang cukup jauh itu. Setibanya di Panarukan, tersangka ternyata berubah tujuan. Dia meminta Wahyu untuk mengantarkannya ke daerah Tenggarang, Bondowoso.
“Ke Tenggarang Bondowoso katanya untuk mengecek mesin di rumah temannya,” ungkap Wahyu. Setelah tiba di tempat tujuan, ternyata tujuan berubah lagi. Dia meminta korban untuk berbalik arah menuju daerah Tapen, Bondowoso.
Diperlakukan begitu Wahyu tak curiga sama sekali. “Setelah sampai, bapak itu malah minta saya balik lagi ke arah Tapen. Katanya ada janji sama temannya yang jadi kernet truk untuk diajak mengecek mesin di daerah Tenggarang,” ungkapnya.
Setibanya di Tapen, orang itu bertemu dengan teman yang dituju. Kemudian meminjam motor korban dengan alasan akan mengecek kondisi mesin di Tenggarang bersama temannya.
“Setelah ketemu temannya, bapak itu ngajak temannya dengan minjam motor saya untuk ngecek mesin,” papar Wahyu.
Tanpa ada rasa curiga, driver Ojol asal Panarukan Situbondo ini langsung meminjamkan motor dan STNK kepadanya.
Sambil menunggu motor yang dipinjamkan, Wahyu mendatangi rumah familinya yang berada di daerah Tapen untuk shalat Duhur.
Selang dua jam menunggu, tersangka tak kunjung datang. Merasa dirinya ditipu, Wahyu akhirnya melapor ke Polsek Tapen. “Karena saya merasa ditipu, dan motor tidak balik, saya langsung laporkan bapak itu ke Polsek Tapen,” tandasnya.
Wahyu berharap kepada semua orang yang melihat motornya, agar segera menghubungi dirinya atau melapor ke kantor polisi terdekat.
“Kepada semua orang yang melihat motor saya, yaitu Yamaha Aerox tahun 2017 dengan nopol M 2872 WZ, agar segera menghubungi saya di 082 337 919 638 atau menghubungi kantor polisi terdekat,” harapnya. (*)
Penulis Robi Ari Wibowo Editor Sugeng Purwanto