PWMU.CO – Sebanyak 125 siswa kelas V Sekolah Kreatif Sekolah Dasar Muhammadiyah (SDM) 16 Baratajaya Surabaya mengunjungi home industry tempe “Bu Supi” di Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun, Rabu (20/11/19).
Dalam kunjungan yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan outbound sekolah itu, siswa-siswi dijelaskan proses pembuatan tempe. Mulai dari pengupasan kulit kedelai, pencucian, perendaman, perebusan, pengeringan, pemberian ragi tempe, pengemasan sampai proses penyimpanan.
Acara dipandu sendiri oleh Supi, sang pemilik perusahaan. Siswa-siswi dibagi menjadi dua kelompok. Tiap kelompok bergantian berkeliling ke tempat proses pembuatan tempe.
Pertama, ke tempat pengupasan kulit, pencucian, dan perendaman. Kedua, tempat perebusan dan pengeringan. Ketiga, tempat pengemasan.
Bu Supi, panggilan akrabnya, mengatakan untuk membuat tempe dibutuhkan kedelai, ragi tempe, dan air. Setiap harinya ia menghabiskan 25 kg kedelai. “Bisa sampai 50 kg kedelai kalau ada pesanan,” katanya.
Ia menambahkan, tempe yang diproduksinya sejak tahun 1972 itu dipasarkan ke pasar Madiun dengan harga Rp 3.500 per bungkus yang berisi 10 tempe ukuran kecil.
Siswa juga diajak praktik mengupas kedelai dengan alat penggiling. Mereka bergantian mengayuh alat penggiling itu yang telah diisi kedelai dan air. Selanjutnya, mereka praktik mengemas kedelai yang telah dikeringkan dan diberi ragi dengan daun dan kertas untuk dicetak menjadi tempe.
Kunjungan ini menjadikan para siswa tahu cara membuat tempe yang biasa mereka makan. Muhammad Hisbullah, salah satu siswa mengaku senang bisa tahu cara membuat tempe dari awal sampai akhir. “Ini baru pertama kali, ternyata cukup mudah ya pembuatannya,” ungkapnya. (*)
Kontributor Riska Oktaviana. Editor Mohammad Nurfatoni.