PWMU.CO – Berbasis rahman dan rahimnya Allah swt, Islam mempunyai visi kesemestaan rahmatan lil alamin. Untuk menabur visi Islam rahmatan lil alamin, ada dua pintu dalam perjalanan sejarah yang dilalui yakni al fathu dan al dakwah.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (Jatim) Dr Saad Ibrahim saat memberikan sambutan pada Milad Muhammadiyah ke-107 PWM Jatim di Auditorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (23/11/19).
Dia menambahkan, al fathu membebaskan eksklusifvtas ke inklusivitas. Termasuk membuka eksklusivitas keberagamaan menjadi inklusivitas keberagamaan. “La ikroha fiddiin. Dengan pintu ini kekuasaan Islam terbentang luas di dunia hingga bisa bertahan 1300 tahun,” ungkapnya.
Bersamaan dengan itu, sambungnya, pintu al dakwah juga dilakukan sehingga visi rahmatan lil alamin itu tidak terpisahkan dari sejarah Islam.
Menurut Saad, Muhammadiyah sebagai al harokah al Islamiyah, juga menebar visi rahma lil alamin. Ke depan visi Muhammadiyah akan mendapatkan tantangan yang besar baik lingkup domestik maupun global. “Sesungguhnya apa yang dilakukan Muhammadiyah adalah untuk membangun keumatan dan kebangsaan,” ujarnya.
Secara lingkup domestik dan global, lanjutnya, PWM Jatim banyak melakukan kerja sama-kerja sama. “PWM Jatim sudah hadir di Dubai Pakistan, China, Malaysia dan berbagai belahan dunia lainnya. Kita ingin seluruh dunia bisa merasakan tebaran visi Muhammadiyah,” urainya.
Di tingkat domestik atau lokal, tambahnya, pada November 2018 PWM Jatim bertambah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah. “Universitas Muhammadiyah Lamongan sudah diresmikan. Juga selanjutnya berdiri Institut di Jember dan Bojonegoro,” jelasnya.
Ketika Saad berpidato, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa hadir memasuki auditorium KH Ahmad Dahlan. “Saya tambahkan, yang terhormat Ibu Gubernur Jawa Timur,” ujar Saad disambut tepuk tangan hadirin.
“Tadi waktu mengawali sambutan, ada yang protes gubernur belum disebut. Saya sampaikan ibu gubernur masih di perjalanan. Maka sekarang saya tambahkan,” candanya disambut tawa hadirin.
Melalui forum ini, Saad menyampaikan PDM Kota Madiun berharap tahun ini 2019 atau paling lambat awal tahun depan 2020 berdiri Universitas Muhammadiyah Madiun. “Semacam UMM 2 nantinya. Ini adalah semangat untuk bangsa kemanusiaan,” terangnya.
Penuls Sugiran Editor Sugeng Purwanto