PWMU.CO – Mengisi liburan tidak selalu mengunjungi tempat wisata. Bisa dengan melakukan hal bermanfaat di rumah atau asrama. Begitu yang dilakukan santri Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Tunas Melati di Desa Pokaan Kecamatan Kapongan Situbondo.
Sebanyak 25 santri PAM mengikuti pelatihan cara membuat busur panah dan anak panah, Ahad (22/12/19).
Pengasuh PAM Tunas Melati M. Laiq menyampaikan, kegiatan ini bertujuan memberikan ketrampilan khusus kepada anak-anak.
“Saat ini lagi tren ekstra panahan di sekolah-sekolah Islam. Maka pasti dibutuhkan orang yang ahli membuat perlengkapannya. Semoga ini bermanfaat bagi para santri,” ujarnya.
Pelatihan ini, Laiq mendatangkan orang yang sudah ahli. “Instrukturnya kami datangkan khusus dari Kota Batu. Namanya Abdul Kholiq,” ungkapnya.
Sementara Abdul Kholiq menyatakan, membuat busur panah dan anak panah itu sangat mudah. “Hanya perlu ketelatenan dan kesabaran. Intinya asal ada kemauan pasti bisa,” jelas Kholiq, sapaan akrabnya.
Proses pembuatan panah, lanjutnya, menggunakan bahan emulsion fiber glass (EFG) sebagai busur panah. “Siah sebagai penahan tali busur, handle sebagai pegangan busur, polysteri sebagai tali busur dan benang PE atau dakron,” terangnya.
“Siapkan juga alat-alat yang dibutuhkan seperti gunting, gergaji, lem korea, lem 401, klem atau catok C dan gerinda,” imbuhnya.
Proses pembuatan busur panah, sambungnya, pertama handle di lem ke EFG dan tunggu sampai kering. Setelah kering di gerinda untuk meluruskan EFG dengan handle, kemudian dililit dengan benang nilon tebal.
“Setelah itu memasang siah dililit dengan benang nilon tebal. Pembuatan tali busur mengunakan alat string jik dililitkan sehingga menjadi tali busur,” urai pria yang juga guru SMK Muhammadiyah Batu.
Erdiyanto, salah satu santri PAM Tunas Melati menyatakan, senang bisa mengikuti pelatihann ini. “Ternyata membuat busur panah dan anak panah tidak semudah yang dibayangkan. Semoga nanti panti bisa menyiapkan peralatannya,” harapnya.
Menurut Erdiyanto mengisi liburan akhir semester dengan kegiatan seperti ini sangatlah menyenangkan. “Alhamdulillah bisa mendapatkan ilmu baru. Meskipun agak susah membuat busur dan anak panah, tetapi acaranya sangat seru,” tuturnya. (*)
Penulis Sugianto Editor Sugeng Purwanto