PWMU.CO – Waktu luang saat sore menjelang pembukaan Family Gathering Ke-8 Keluarga sang Surya di Agro Mulia Prigen Pasuruan, Sabtu (28/12/19) dimanfaatkan peserta untuk adu lezat menu ringan khas daerah masing-masing.
Keluarga Sugiran dari Situbondo menyerahkan rengginang cumi siap goreng. Panitia pun bergegas menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan dan minyak goreng segera dipanaskan di atas penggorengan.
Rengginang Cumi Situbondo
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Nadjib Hamid yang berada di dekat penggorengan segera mendekat dan mencoba untuk menggoreng rengginang. Tetapi percobaan pertama gagal karena minyak belum panas.
“Ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Enak sekali ketika sudah siap dan tinggal makan. Sepertinya perlu ketrampilan khusus,” ujar Nadjib Hamid.
Namun setelah dipandu oleh Maria Goretti Heriaty dan minyak sudah panas, Nadjib Hamid pun menjadi lihai menggoreng rengginang. Dan empat bungkus rengginang yang digoreng ludes diserbu oleh peserta.
Martabak Bebek Malang
Sesi berikutnya persiapan menu martabak. Anwar Mansyur dari Malang menyiapkan adonan martabak bersama adiknya Bagus Prasetyo. Sebanyak 150 butir telur bebek disiapkan sore itu.
Dengan cekatan Bagus membuat martabak di depan peserta famgath lainnya. Dalam sekejap martabak telah siap untuk disantap. Setelah dipotong kecil-kecil, Wakil Ketua PWM M Sulthon Amien mendapat kesempatan pertama untuk mencoba.
“Wah enak sekali martabaknya. Apalagi lengkap dengan cabe dan acarnya. Tapi sik panas iki Rek,” ungkap Sulthon Amien disambut tawa peserta lainnya.
Satu demi satu martabak buatan Bagus laris manis. Bahkan peserta famgath rela antre untuk mendapatkannya. Masad Fachir, anggota Lembaga Pengembangan CabaNg dan Rabtubg (LPCR) PWM Jatim ikut mengantre.
Tanpa terasa telur bebek yang tersedia sudah habis. Panitia pun bergerak cepat dengan menyiapkan 120 butir telur ayam horn.
Anwar Mansyur dan Bagus Prasetyo sengaja mengusung semua peralatan masak martabak dari Kota Malang. Keduanya ingin memberi yang terbaik pada peserta. “Alhamdulillah saya senang mendapatkan kesempatan emas ini. Martabak yang lezat ini hanya untuk peserta family gathering,” ujarnya sembari menggoreng martabak.
Terang Bulan Surabaya
Sementara itu, Dwi Endah Purwanti, Ketua Departemen Litbang Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim membuat menu terang bulan yang dia masak sendiri di lokasi.
Perempuan asal Surabaya itu tampak sibuk membuat adonan terang bulan. “Ini satu kilogram tepung berapa butir telurnya?” tanya PWMU.
“Empat butir,” jawabnya sambil mengangkat terang bulan yang sudah matang.
Setelah itu dia memotong terang bulan yang masih panas itu dan menyuguhkan kepada semua peserta. Para peserta pun asyik menikmatinya. (*)