PWMU.CO – Banser amankan Gebyar Muktamar Ke-48 Muhammadiyah yang digelar oleh PDM Banyuwangi. Banser ikut mengatur arus lalu-lintas di RTH Bajulmati.
Kegiatan Gebyar Muktamar ke-48 diawali dengannya konvoi ta’aruf. Konvoi ta’aruf diikuti oleh 600 peserta dengan 126 kendaraan yang terdiri dari mobil dan bus baik dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) maupun dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) yang tersebar di 24 kecamatan.
Peserta konvoi berkumpul di Lapangan Kompi Koramil Kalibaru sebagai tempat start. Finish konvoi ta’aruf di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bajulmati Kecamatan Wongsorejo.
Rencana awal pemberangkatan pada pukul 07.00 wib, tetapi dimajukan menjadi pukul 06.45 wib karena sempat menimbulkan kemacetan di jalur Jember-Banyuwangi. Rombongan tiba di RTH Bajulmati pukul 11.00 wib.
Posisi terdepan patwal sebagai pembuka jalan, diikuti dengan kendaraan Kokam kemudian mobil dari jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), dilanjutkan Organisasi Otonom (Ortom) dan AUM.
Namun pengawalan Kokam dibatasi hingga Kecamatan Cluring untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan mengingat sebagian besar anggota Kokam yang ikut mengawal menggunakan kendaraan roda dua.
Konvoi Ta’aruf 120 KM
Rute yang dilewati adalah Kalibaru, Glenmore, Genteng, Gambiran, Cluring, Srono, Rogojampi, Kabat, Banyuwangi, Glagah, Giri, Kalipuro dan Wongsorejo. Rute ini menempuh jarak 120 km dengan estimasi waktu perjalanan sekitar 5 jam.
Sebagai penanda bagi kendaraan peserta konvoi berupa stiker yang dipasang di kaca jendela belakang dan bendera Muhammadiyah kecil yang dipasang di bagian depan mobil. Selain itu penggunaan kaos gebyar Milad dan Muktamar Muhammadiyah ke-48 menjadi ciri khas kegiatan.
Sepanjang perjalanan peserta konvoi disambut oleh warga dan siswa Muhammadiyah dalam balutan seragam sekolah maupun ortom. Teriakan dan yel-yel serta tampilan kesenian turut memeriahkan suasana. Gamelan maupun drumband dipasang berjajar di trotoar jalan meramaikan acara.
Banser Ikut Amankan Gebyar Muktamar
Saat tiba di RTH Bajulmati rombongan dikejutkan dengan sambutan yang mengharukan. Tidak hanya Polisi dan Kokam yang mengamankan arus lalu-lintas di sepanjang jalur masuk Banyuwangi, tetapi juga ikut ambil bagian anggota Banser dari Nahdlatul Ulama (NU).
Hadirnya pengurus dan anggota Banser tersebut menghapus banyak stigma negatif dua organisasi otonom yang terlanjur beredar di masyarakat.
Ketua Banser Wongsorejo Nursalam menyampaikan rasa syukur dan terima kasih sudah diberi kesempatan untuk bertemu dan bertatap muka dengan saudara-saudara dari Muhammadiyah.
“Semoga kerjasama dan kerukunan ini terus berlanjut agar kita dapat terus berkarya. Karena bagaimana pun kita adalah anak bangsa yang memiliki tujuan sama yaitu kejayaan NKRI dan keselamatan bangsa.”
PCM Wongsorejo Hadiah Muktamar Ke-48
Di hadapan lebih dari seribu hadirin, Ketua PDM Banyuwangi Dr Mukhlis Lahuddin MSi dalam sambutannya menyampaikan diresmikannya PCM Wongsorejo adalah sebagai hadiah di Muktamar Muhammadiyah yang ke-48.
“Sebagai bentuk keistiqomahan dalam gerakan maka perlu bagi warga Muhammadiyah menjaga 9 hal yang diamanatkan oleh persyarikatan,” ujarnya.
Sembilan amanat persyarikatan itu adalah:
- Gerakan peneguhan darul ahdi wa syahadah.
- Gerakan filantropi yang mensejahterakan manusia.
- Gerakan ilmu yang mencerahkan masyarakat, bangsa dan negara.
- Gerakan struktural untuk menguatkan basis cabang dan ranting.
- Gerakan pengkaderan untuk keberlangsungan persyarikatan Muhammadiyah melalui AMM (Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, IPM, IMM, HW, TS, KOKAM, KOSEGU)
- Gerakan berbasis masjid untuk memakmurkan pusat-pusat dakwah Muhammadiyah
- Gerakan amal untuk memperbanyak dan memperpanjang amal sholeh
- Gerakan pembinaan anggota untuk memperkuat aqidahnya, ibadahnya, memperbagus ahklaq dan Muhammadiyahnya
- Gerakan keunggulan Amal Usaha Muhammadiyah
Gerakan keunggulan AUM meliputi:
- Bidang keunggulan sekolah-sekolah Muhammadiyah mulai TK, SD, SMP, SMA/SMK/MA hingga perguruan tinggi.
- Bidang keunggulan kesehatan melalui rumah sakit, balai pengobatan dan klinik
- Bidang keunggulan keagamaan berupa panti asuhan dan pondok pesantren
- Bidang keunngulan ekonomi berupa Badan Usaha Milik Muhammadiyah, Koperasi Muhammadiyah dan produk – produk unggulan haji.
Diakhir sambutannya Mukhlis Lahuddin menyatakan kegiatan ini tidak dalam rangka dukung-mendukung calon Pimpinan/Bupati di Banyuwangi.
“Kegiatan ini murni kegiatan Muhammadiyah. Kalau ada yang tanya saya akan menjadi Bupati Banyuwangi maka jawabannya Iya. Tapi Bupatinya Muhammadiyah” ungkapnya yang disambut tawa hadirin.
Bagi 500 Paket Sembako
Sementara itu Camat Wongsorejo Dra Sulistyowati menyampaikan kiprah Muhammadiyah melalui Aisyiyah sudah dirasakan di Wongsorejo.
“Ini terbukti dengan suksesnya program Ketuk Pintu seribu rumah dalam rangka memberantas Tuberkulosis (TB). Beberapa kader di Kecamatan Wongsorejo adalah kader TB-Care. Bangga dan terharu karena kami telah diberi kepercayaan untuk ikut serta mensukseskan program pemerintah yang dilaksanakan oleh Aisyiyah,” paparnya.
Sulistyowati berharap semoga kegiatan-kegiatan Muhammadiyah dan Aisyiyah yang bersinggungan langsung dengan kesejahteraan umat dapat menyentuh warga di Wongsorejo.
“Walau ada yang sempat tidak tahu dengan posisi Wongsorejo, inilah kami. Bagian dari Banyuwangi yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Situbondo,” tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan bantuan berupa 500 paket sembako yang diserahkan secara simbolis oleh jajaran PDM Banyuwangi beserta LazisMu, Aisyiyah dan perangkat Muspika Wongsorejo.
Terima kasih Banser telah ikut amankan Gebyar Muktamar Muhammadiyah di Banyuwangi. (*)
Penulis Yulia Febrianti. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.