PWMU.CO-Aktivis Pemuda Muhammadiyah Pare Kabupaten Kediri Muhammad Kholid Didan Ardiansyah (39) meninggal dunia akibat serangan jantung di RSUD Pare, Sabtu (7/3/2020). Jenazah dimakamkan di Desa Sendangsari Kelurahan Pare.
Muhammad Kholid lahir 10 Januari 1981 meninggalkan seorang istri dan tiga anak. Hadir ratusan petakziah warga Muhammadiyah, PCM se Kabupaten Kediri, termasuk Wakil Ketua PDM Kabupaten Kediri Ir H Syamsul Ma’arif CH.
Meninggalnya Komandan Kokam ini juga tersebar di WA grup Pemuda Muhammadiyah dan Muhammadiyah. “Innalillaahi wa inna ilaihi roojiuun, telah dipanggil oleh Allah Azza wa Jalla, kakak kami Muhammad Kholid Didan Ardiansyah pukul 10.30 WIB dalam perjalanan ke RSUD Pelem Pare Kediri. Semoga diterima semua amal ibadahnya dan diampuni semua dosa-dosanya. Saat ini jenazah dalam perjalanan dari RSUD menuju rumah duka Jl Argowayang Kampung Taruna Pare.”
Mas Kholid, putra Wakil Ketua PCM Pare Ustadz Muhsin. Meninggalnya Kholid mengagetkan banyak orang. Pagi hari masih bersih-bersih rumah, merapikan tanaman di depan rumah.
Saat membersihkan bunga , dia bilang kepalanya mbliyur alias pusing. Kemudian ditolong sejumlah pemuda yang sedang main tenis meja di halaman Masjid Sholikhin. Langsung dibawa ke rumah sakit. Tapi dalam perjalanan meninggal dunia.
Jumat (6/3/2020) ketika menjadi khotib Jumat tampak sehat. Bahkan maghrib, dan Sabtu bakda Subuh masih memberikan ceramah di masjid.
Mampu Menyelesaikan Masalah
Rekan sejawatnya Nukman Iskandar MA yang sekarang menjadi Tenaga Ahli Komisi Luar Negeri DPR RI mengatakan, Kholid itu aktivis yang energik, ceria, banyak ide, lucu dan ikhlas dalam berjuang, gak pernah hitungan dalam berdakwah.
“Saya masih ingat, dia itu yang mengajak Mas Yusuf Azis (anggota DPRD Kediri) masuk di Pemuda Muhammadiyah,” katanya.
Ustadz Cucu Jumena memberikan sambutan saat pemberangkatan jenazah. Mengutib Ali Imron ayat 185
كل نفس ذا ءقة الموت وانما توفون اجو ركم يوم القيمة فمن زحزح عن النا ر واذخل الجنة فقد فاز وما ااحيوة الذنيا الا متا ع الغرور
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Siapa saja yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan . Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.”
Sahabat almarhum Erly Purwaningsihmengatakan, Kholid pernah membantu Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah Pare waktu vakum. Erly dikenalkan oleh Eri Nur Rohim ke Kholid.
”Lantas kami lanjutkan perjuangan membantu PCNA Pare dengan mengikutsertakan para istri anggota Kokam maupun Pemuda Muhammadiyah, sehingga jumlah anggota Nasyiah bertambah,” tuturnya .
Kholid juga dikenal suka menyumbang masjid-masjid dengan al-Quran. Juga mengajak para gelandangan untuk mengaji Iqro. (*)
Penulis Suparlan Dahlansae Editor Sugeng Purwanto