Spemdalas Update Covid 19 di Jepang dan UK (United Kingdom: Inggris) melalui Andrew Ondrej Bortlik, foreigner asal UK yang kini pernah bertugas di Spemdalas dan kini di Jepang.
PWMU.CO – Kiat mengusir kebosanan selama pandemi Covid 19 menjadi bahan diskusi yang asyik antara Siswa ICP Spemdalas dengan foreigner (pengajar asing) dari UK (United Kingdom), Sabtu (11/4/2020).
Pada sesi Online Course#2 International Class Program (ICP) SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas) menghadirkan Andrew Ondrej Bortlik. Foreigner dari UK ini sebagai patner diskusi siswa ICP mengisi akhir pekan ke-4 learning from home (LFH) alias belajar dari rumah.
Mr Ondre—panggilannya—menyapa siswa ICP dari rumah masing-masing di Indonesia dan berdiskusi secara interaktif selama 40 menit. Ondre yang saat ini sedang bertugas di Jepang ini memberikan wawasan tentang how corona virus changes live and the impact in social life and education. Yakni bagaimana Virus Corona mengubah kehidupan dan dampaknya terhadap kehidupan sosial dan pendidikan, khususnya di Jepang dan di UK.
Dia menelaskan, di Jepang yang telah lebih dulu mengalami pandemi Covid 19 ini juga memberlakukan kondisi darurat, mulai Februari hingga saat ini.
Akan tetapi pemerintah masih memperbolehkan aktivitas keluar rumah dan bekerja dengan mempertimbangkan prioritasnya. Pemerintah Jepang sangat mengutamakan keselamatan dan keamanan khususnya bagi anak-anak, sehingga sekolah di Jepang tidak beroperasi alias tutup. Sebagian dari mereka melakukan work from home (WFH) dan LFH.
“There is no panic buying in Japan, because the government still allows people to go outside. The Japanese government can’t prohibit people from going out, they are still working and can go shopping to supermarkets,” ujarnya menjawab pertanyaan yang dilontarkan Atha Putri Darmawan, siswa kelas VI ICP Spemdalas.
Dia mengatakan, tidak ada panic buying di Jepang. Pemerintah masih mengizinkan orang-orang pergi keluar. Mereka tidak bisa melarang orang-orang keluar. Mereka masih bekerja dan pergi ke supermarket.
Kondisi di Inggris
Dalam Online Course#2 Spemdalas Update Covid 19 ini, Mr Ondre juga menggambarkan kondisi di negaranya UK yang semakin buruk. Bahkan sebagian temannya ada yang positif terinfeksi Covid-19. Oleh karena itu dia berpesan agar siswa Spemdalas menjaga imunitas dan kesehatan diri.
“In my country the UK is actually getting worse, thousands are infected, and I have heard that my friends there are also positively infected. I am also worried because the Japanese government cannot prohibit people from going out, so it is important for me to stay healthy,” ujarnya.
Di negara saya Inggris, jelas Mr Ondre, sebenarnya semakin parah. Ribuan orang terinfeksi. Dan saya telah mendengar bahwa teman-teman saya juga terinfeksi positif. Saya juga khawatir karena pemerintah Jepang tidak bisa melarang orang keluar. Jadi penting bagi saya untuk tetap sehat.
Melihat data yang diinformasikan melalui Worldometer, Ahad (12/4/2020) terlihat jumlah kasus Covid 19 di UK sebesar 78.991 dengan kasus kematian sebanyak 9.875. Sementara di negara Jepang terkonfirmasi 6.749 kasus dan 108 orang meninggal.
Tips Mengatasi Kebosanan
Selain berdiskusi perkembangan Covid-19 di Inggris dan Jepang, Mr Ondre juga diaak siswa ICP Spemdalas berdiskusi bagamana cara mengatasi kebosanan berada di rumah selama wabah masih berlangsung.
“How did Mr Ondre fill up the boredom during the quarantine period of the corona virus outbreak?” tanya siswa lainya, Bagas Alfi Ramadhani.
Dia menanyakan bagaimana Mr Ondre mengisi kebosanan selama masa karantina dari pandemi Virus Corona.
“A good question (while laughing) I usually exercise, I really like sports. Once in a while I can still go to the gym,” jawab dia.
Pertanyaan yang bagus (sambil ketawa). Saya biasanya berolahraga. Saya sangat suka sekali olahraga. Sesekali saya masih bisa ke tempat gym.
Foreigner yang tujuh tahun silam (2013) pernah mengajar di Spemdalas ini pun menerangkan, dengan melakukan aktivitas yang disukai seperti berolahraga dapat mengusir kebosanan saat WFH selama pandemi Covid 19 ini.
Tanya Kondisi Indonesia
Diskusi berjalan sangat interaktif dua arah. Kalila Fayza, siswa kelas VII yang bertindak sebagai host tidak hanya memberikan kesempatan temannya bertanya kepada Mr Ondre.
Dia juga meminta Mr Ondre memberikan umpan balik kepada siswa ICP. Dia sangat lihai mencairkan suasana sehingga diskusi berjalan santai dan tidak tegang.
“Okay, now I am asking, he-he-he… Are the conditions in Gresik City is same, all schools closed? How did you study like? And how do you overcome boredom at home?” salah satu umpan balik Mr Ondre.
“Oke, sekarang saya tanya. Apakah kondisi di Kota Gresik sama? Semua sekolah ditutup? bagaimana kalian belajar? Dan bagaimana kalian memgatasi kebosanan selama di rumah?” ucapnya memborong pertanyaan.
Pertanyaan itu langsung diawab Kalila Fayza Kalila. Dia menjelaskan saat ini semua sekolah di Gresik juga tutup dan bahkan semua sekolah di Indonesia.
Setiap hari siswa Spemdalas menjalani online classes melalui learning management system (LMS) sekolah. Semua tugas dikirimkan secara online, beragam media pun digunakan untuk memberikan variasi kegiatan pembelajaran.
“Yes, here the schools are closed, for almost a month we run an online class, so we run learning tasks through online learning and If I’m bored, I draw, I really like to draw anything,” jawabnya.
Jarak Tak Halangi Belajar
Kegiatan Online Course#2 Spemdalas update Covid 19 ini pun memberikan ruang bagi siswa untuk terus belajar dan memahami kehidupan. Jarak dan kondisi yang serba sulit bukan sebagai penghalang untuk terus melangkah lebih maju.
“Meskipun lewat online saya bisa meningkatkan skill komunikasi berbahasa Inggris langsung dengan foreigner, Dan kita juga bisa semakin mengerti dampak akibat pandemi Covid 19 ini yang terjadi di hampir seluruh negara di dunia. Maka stay at home dengan beraktivitas positif menjadi sangat penting,” kata Kalila.
Kepala Spemdalas Hari Widianto MPd menyampaikan, Online Course bersama foreigner ini merupakan layanan pendidikan yang disediakan sekolah untuk memberikan pengetahuan dan wawasan internasional secara live dari berbagai negara.
“Kegiatan ini akan mengasah siswa dan guru memiliki keberanian, pembiasaan dan keterampilan berkomunikasi dengan bahasa asing khususnya bahasa inggris sehingga memiliki beyond global insight,” terangnya.
Pada kesempatan sebelumnya, Online Course#1 Spmdalas dilakukan bersama Loreto Rubio Botin dari Spanyol. (*)
Penulis Anis Shofatun. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post