PWMU.CO– Corona Rintawan SpEM, ketua MCCC diangkat menjadi staf khusus di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Posisi ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center kini dipegang Ketua Majelis Pembina Kesejahteraan Umum Agus Syamsuddin.
Corona Rintawan menjelaskan, dia ditempatkan di Deputi Strategi, Perencanaan dan Analisis Situasi. ”Ya saya menjadi staf khusus BNPB. Membantu di Deputi Strategi, Perencanaan dan Analisis Situasi,” kata dokter Corona Rintawan dihubungi Rabu (15/4/2020).
Dia menjelaskan sudah masuk kantor BNPB tiga pekan ini. Dokter spesialis emergency medicine ini siap menjalankan tugas baru yang diamanahkan kepadanya.
”Saya di BNPB membantu Gugus Tugas khususnya di bidang kesehatan. Memberikan saran atau usulan solusi. Juga memberikan informasi terkait apa yang terjadi di masyarakat, hambatan yang mungkin dihadapi oleh masyarakat, tenaga kesehatan di fasilitas layanan kesehatan,” tuturnya.
Sebelum dia berkantor ke BNPB sudah menyelesaikan urusan tugas di MCCC dan menyerahkan ke penggantinya. Diterangkan, hingga saat ini MCCC berkoordinasi dengan 64 Rumah Sakit Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA) seluruh Indonesia yang menangani perawatan pasien Corona.
”Per 14 April RSMA sudah menangani 1.838 ODP, 525 PDP, dan pasien positif Covid-19 sebanyak 35 orang,” kata dokter dari RS Muhammadiyah Lamongan ini. Jumlah penderita terus naik dibandingkan 13 April yang 1.780 ODP, 508 PDP dan positif Corona 33 orang.
Data ini naik drastis dibandingkan saat awal merawat pasien pada 17 Maret lalu hanya 62 ODP (Orang dalam Pantauan) dan 18 PDP (Pasien dalam Pantauan), dan pasien positif Covid-19 masih nol.
Penyemprotan dan Konsultasi
Dia menerangkan, selain perawatan pasien, MCCC sudah melakukan penyemprotan disinfektan, konsultasi kesehatan, psikologi dan agama berkaitan wabah Covid-19. Banyak warga yang merespon layanan ini.
”Penyemprotan disinfektan dilakukan relawan MCCC di daerah seluruh Indonesia hingga kampung-kampung. Layanan konsultasi bekerja sama dengan para ahli dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah,” ujar lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.
Konsultasi agama, masalah yang banyak ditanyakan seputar Fatwa Tarjih Tuntunan Ibadah dalam Kondisi darurat Corona. Seperti ditiadakannya shalat Jumat di zona kuning Covid-19, tata cara pengurusan jenazah pasien Corona, fatwa tentang hukum tidak shalat Jumat sebanyak tiga kali, pelaksanaan shalat tarawih, shalat Id, dan halal bihalal waktu Idul Fitri.
Sementara kebutuhan alat pelindung diri (APD) yang diajukan 55 RSMA untuk mengatasi pasien yang datanya sudah masuk ke MCCC seluruhnya mencapai 43.857 barang untuk stok sebulan.
Rinciannya adalah masker N95 sebanyak 8.771 buah, masker bedah 165.000 box, sepatu boot 1.462 pasang, face shield 4.386 buah, sarung tangan karet 2.193 potong.
MCCC, sambung dia, baru bisa mendistribusikan APD ini ke 33 RSMA. Rinciannya masker bedah 600 box, masker N95 sejumlah 400 buah, sarung tangan 5.500 buah dan lainnya yang berjumlah 791 barang. (*)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto