PWMU.CO – Pengajian Dhuha PCA Klojen overload hari pertama di bulan Ramadhan. Group WhatsApp yang dipakai pengajian penuh hingga moderator harus berulangkali mengeluarkan anggota, Jumat (24/4/20).
Pengajian PCA (Pimpinan Cabang Aisyiyah) Klojen Kota Malang kali pertama dilaksanakan sejak wabah Covid-19 mulai merambah di negeri. Suasana pengajian pun berbeda dengan saat kondisi normal yang biasa dilakukan di gedung Aisyiyah Kauman.
Atas kesepakatan bersama dengan segala pertimbangan PCA Klojen melaksanakan pengajian Dhuha melalui WhatsApp. Sejak kemarin banyak yang masuk melalui link tautan selain dimasukkan admin atas permintaan para jamaah Aisyiyah.
Hingga tadi malam kuota sudah melebihi dan terpaksa admin yang juga bertindak sebagai moderator harus berulangkali minta maaf pada jamaah yang masuk melalui tautan karena harus dikeluarkan dari grup. Adminpun akhirnya memasukkan pemateri sebelum waktunya, sehari sebelum acara dimulai.
Bangga dan Haru Semangat Jamaah
Saat membuka kegiatan Ketua PCA Klojen Uswatul Hamidah dengan suara agak serak melalui notevoice menyampaikan rasa bangga pada semua pimpinan, anggota dan simpatisan yang sangat bersemangat mengikuti acara.
Uswatul merasa haru dengan forum pengajian yang sangat dinantikan sebagai momentum silaturrahmi bisa terlaksana di dunia maya.
“Saya sangat bangga juga sangat terharu dengan kondisi saat ini. Momentum yang senantiasa kita nantikan akhirnya terlaksana juga meskipun di alam yang berbeda, alam ghaib, istilah kerennya dunia maya. Di mana hal seperti ini tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Kondisi wabah Covid-19 yang melanda memaksa kita melakukan cara ini,” ujarnya.
Tausiah yang disampaikan Ustadz Chusnul Hadi diikuti jamaah dengan antusias. Hal ini ditandai dengan banyak pertanyaan yang dilontarkan jamaah.
Seperti pengajian pada umumnya, pengajian berjalan sangat tertib, khusuk dan menggembirakan.
Moderator Fitriawaningrum tampil apik mengatur acara. Dia harus mengatur kapan kolom komentar harus dibuka dan kapan harus ditutup mulai dari pembukaan, tadzabur ayat Alquran dan hadist Arbain an nawawi. (*)
Penulis Uzlifah. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.